Happy Reading🎉
Bel pulang sekolah telah berbunyi, Starla segera keluar dari kelasnya. Rencananya hari ini ia akan menjenguk Rigel, maka dari itu dia mencari keberadaan Regal untuk mengantarkannya. Starla berlari, hingga menemukan Regal bersama kedua sahabatnya sedang berada diatas motor mereka.
"Regal!"
Regal menoleh kepada Starla, kemudian dia turun dari motornya. "Apa?"
"Anterin gue, ya?" pinta Starla.
"Yaudah, ayo gue anterin lo pulang!" jawab Regal.
"Eh, bukan anterin gue pulang!"
"Lah? Terus anterin kemana?" tanya Regal bingung.
"Anterin gue ke rumah sakit, ya? Gue mau jenguk Rigel," ucap Starla.
Rigel lagi.
"Yaudah, ayo!" Regal naik keatas motornya kemudian memakai helm nya.
"Gue pinjem helm lo ya, Don!" ucap Regal kepada Doni.
"Yoi," jawab Doni.
Regal kemudian mengambil helm Doni, dan menyerahkannya kepada Starla. "Nih, pake!"
Starla memakai helm itu kemudian dia naik keatas motor Regal.
"Gue duluan, ya," pamit Regal kepada dua sahabatnya.
Gio dan Doni menganggukan kepalanya. "Yoi, Bro. Inget, jangan mampir ke semak-semak, BAHAYA!" ucap Gio kemudian mereka tertawa.
Regal menonyor kepala Gio, "Sialan lo! Sebrengsek-brengseknya gue, gak bakalan gue rusak cewek!"
Starla diam-diam tersenyum tipis dibalik helm nya, karena ucapan Regal.
Regal kemudian menjalankan motornya menuju ke rumah sakit.
Di tengah jalan, Starla menepuk pundak Regal. "Anterin gue beli buah dulu," ucap Starla dengan suara yang lumayan keras supaya Regal dapat mendengarnya.
Regal hanya mengangguk. Setelah sampai di toko buah, Regal memarkirkan motornya. Starla kemudian masuk, diikuti oleh Regal dibelakangnya.
Starla membeli satu set buah-buahan, setelah selesai membayar mereka pun melanjutkan perjalanan mereka ke rumah sakit.
15 menit kemudian, sampailah mereka di rumah sakit. Mereka berjalan masuk.
"Ruangan Rigel dimana, Gal?" tanya Starla.
Regal mengendikan bahunya. "Gak tau gue, belum jenguk dari kemarin."
"Bukannya lo disini kemarin?" tanya Starla bingung.
Regal tak menjawab pertanyaan Starla, dia benar-benar tidak tau dimana ruangan Rigel, karena dia kemarin diusir, mana mungkin dia mengatakan itu kepada Starla.
"Tanya resepsionis aja," ujar Regal.
Starla mengangguk, kemudian mereka berjalan menuju resepsionis.
"Ruangan atas nama Rigel Alvino Pradipta dimana, ya, Mbak?" tanya Starla kepada resepsionis.
"Pasien atas nama Rigel Alvino Pradipta, berada diruangan mawar nomor 163," ucap resepsionis tersebut.
Starla mengangguk. "Terima kasih."
"Sama-sama."
Starla kemudian berjalan menuju keruangan Rigel.
Mawar, 163.
"Ini ruangan Rigel?" tanya Regal.
Starla mengangguk. "Iya, katanya tadi ruang Mawar nomor 163," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...