CHAPTER 23

778 80 6
                                    

Happy Reading🎉

Sudah satu bulan ini Starla bersekolah di SMA Mandala. Satu bulan ini juga Regal gencar mendekati Starla. Berbagai cara telah Regal lakukan agar Starla luluh kepadanya. Regal tak pernah main-main dengan perasaannya. Pepet terosss bos!

Seperti sekarang ini, Starla sedang di kelas, tiba-tiba Regal datang ke kelasnya.

Starla menatap Regal malas. "Mau apa lagi?"

Regal tersenyum tipis. "Ayo ikut gue!"

"Kalaupun gue nolak, lo akan tetep maksa gue, kan?" ucap Starla, yang sudah hafal dengan sifat Regal yang pemaksa itu.

Regal nyengir. "Seratus buat lo, Yang."

Starla melotot, kemudian memukul lengan Regal. "Nggak usah panggil gue Yang!" protes Starla.

Regal terkekeh. "Nggak usah protes!"

Kemudian Regal memiting leher Starla dengan lengan kanannya, kemudian menyeret Starla keluar.

Starla mencoba melepaskan lengan Regal yang di lehernya, namun tenaganya tidak cukup kuat daripada Regal. Sebenarnya tidak apa Starla diperlakukan seperti ini sama Regal, masalahnya ini di sekolah, Starla risih dengan pandangan yang dilayangkan seluruh siswi kepadanya.

"Lepasin gue!"

Regal menghiraukan ucapan Starla, dia tetap berjalan menghiraukan tatapan semua orang. Dia sebenarnya peka apa yang di rasakan Starla. Dia juga risih, namun dia menghiraukan mereka semua, dia sudah terbiasa.

"Lepasin gue, Regal!?" ucap Starla, kesal.

Regal menggeleng. "Nggak!"

"Nyebelin!"

"Biarin."

"Ish, kenapa juga gue harus ketemu makhluk menyebalkan seperti lo!?"

"Takdir," jawab Regal, santai.

Starla mencebik. "Takdir yang paling gue benci!"

Regal menghiraukan ucapan Starla, bersikap seolah tak mendengar ucapan Starla barusan.

Mereka kemudian sampailah di rooftop SMA Mandala. Regal lalu mendudukkan Starla di bangku yang ada di rooftop itu.

"Tunggu disini bentar!" ujar Regal.

Starla hanya mengangguk, mengiyakan.

Regal kemudian berjalan menuju ke pojok rooftop tersebut. Dia mengambil gitar yang sudah dia persiapkan, lalu dia duduk di depan Starla.

Starla mengerutkan keningnya bingung ketika melihat Regal membawa gitar. "Lo mau ngapain bawa gitar segala?" tanyanya.

"Gue mau nyanyiin lo," jawab Regal.

Kening Starla mengerut, kemudian dia terkekeh. "Emang lo bisa nyanyi?"

Regal menyeringai. "Sekedar informasi, gue anggota band sekolah, lebih tepatnya bagian vokalis sekaligus gitaris," ucapnya.

Starla tercengang, tak menyangka. "Seriusan lo?!"

Regal mengangguk. "Buat apa gue bohong sama lo, La? Nggak ada gunanya, yang ada nambah dosa gue!"

"Kok nggak pernah liat lo latihan?" tanya Starla, heran.

"Ya karena gue sama sahabat gue latihannya kalo pas mau tampil aja, La! Kan seminggu lagi gue mau tampil buat acara ulang tahun sekolah, dan gue mau latihan nyanyi di depan lo, biar nggak gugup kalo nanti pas tampil dilihat sama lo!" ujar Regal panjang lebar.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang