CHAPTER 43

771 62 3
                                    

Happy Reading 🎉

3 hari kemudian

Saat ini Regal dan Starla sedang menghabiskan waktu istirahat mereka untuk mengisi perut mereka di kantin. Mereka berdua makan dengan khidmat.

"Gal," panggil Starla. Dia mengelap bibrinya dengan tisu setelah selesai makan.

"Iya, apa sayang?" Regal mengambil air kemudian meneguknya.

"Emm ... Rigel sakit apa kok sering nggak masuk?" tanya Starla, hati-hati.

Regal tersedak air yang diminumnya, dia kemudian menutup botol air minuman itu dan ia taruh di meja. "Hari ini dia nggak masuk emang?"

Starla mengerutkan keningnya, bingung. "Dia udah nggak masuk sejak tiga hari yang lalu loh, Gal. Masa kamu nggak tau, sih?"

Apa jangan-jangan Rigel belum sembuh? Batin Regal.

Regal menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia tersenyum paksa. "A-aku tau, sih. Dia mungkin belum sembuh, makanya belum masuk sekolah."

"Sakit apa emang?" tanya Starla, penasaran.

Regal terdiam sejenak. "M-mungkin cuma demam," jawabnya cepat.

Starla mengangguk. "Mungkin."

"Aku mau ngomong sama kamu," ucap Regal.

Starla terkekeh, "ngomong aja kali, Gal. Kaya sama siapa aja."

Regal nyengir, dia mengelus puncak kepala Starla. "Aku cuma mau bilang kalo aku tuh cinta banget sama kamu, La. Nggak peduli kamu juga cinta sama aku apa enggak, aku tetep cinta sama kamu."

Starla terhenyak, dia menatap Regal dengan tatapan tak suka. "A-apaan sih, kok ngomong gitu!? A-aku juga ci-cinta sama kamu, lah. Kalo nggak, kenapa aku terima kamu?!" ujarnya sedikit terbata-bata.

Regal tersenyum simpul. "Tuhan baik banget ya, La," ia menjeda ucapannya sejenak. "Aku pengen bahagia, eh dikasihnya lewat kamu."

Lagi dan lagi, Starla merasa menjadi orang yang paling jahat untuk Regal.

Disisi lain Gio dan Doni mengamati Regal dan Starla, Gio menoleh kearah Doni yang berada di sampingnya.

"Pak Bos bucin banget, ya, sama Starla. Mesra banget mereka, tuh," ujar Gio.

Doni melirik tajam Gio. "Iri bilang, sahabat!"

Gio terkekeh, "ngapain iri? Gue juga bisa kali, Bro. Regal pacarnya cuma satu, gue sekali pacaran langsung empat, bro. Masih kalah jauh Regal sama gue," ucapnya bangga.

"Regal orangnya setia, lo buaya!" jawab Doni santai sambil melahap batagornya, mengabaikan Gio yang sedang menatap tajam kearahnya.

"Dasar jomblo," umpat Gio sambil memukul lengan Doni.

"Daripada lo, fakboy!"

Gio memegang pundak Doni, kemudian dia memegang pundak Doni dan memutar badan Doni agar menghadap kearahnya. "Dengerin gue, Don! Masalah ini perlu diluruskan," ucapnya dengan wajah sok seriusnya.

Doni memutar bola matanya malas, "hmm."

Gio terkekeh melihat wajah lempeng Doni, dia kemudian melepas pegangan tangannya di pundak Doni. "Nggak ada yang namanya cowo fakboy, mereka deketin banyak cewe cuma pengen milih cewe yang baik buat mereka. Gue juga dalam posisi itu, Don. Sampe sini paham?"

Doni mengangguk sekenanya. "Iyain, biar fast."

Gio tertawa, dia kemudian mencomot batagor milik Doni kemudian memakannya. "Eh, ada cewek cantik. Gue samperin, ah!"

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang