CHAPTER 35

838 65 1
                                    

Happy Reading🎉

"LO!" pekik Ghea.

Gio mengerutkan keningnya bingung, kenapa murid baru ini kaget bertemu dengannya? Atau jangan-jangan dia kaget dengan ketampanannya yang melebihi Oh Sehun itu? Oke, itu berlebihan.

"Bentar-bentar, lo siapa ya?" tanya Gio.

Ghea menatap Gio dengan tatapan cengo. "Lo kan yang kemarin bikin baju gue basah ditengah jalan."

Gio mengelus dagunya, dia berusaha mengingat kejadian kemarin. Maklum, otak cerdasnya masih lemot sekarang karena tadi waktu pelajaran Sejarah, dia tidak membolos. Akibatnya, otak pintarnya menjadi ngebul sekarang.

"FUCK YOU!!!" jerit Ghea menatap nanar bajunya yang kotor karena kecipratan genangan air hujan. Dia menatap garang pengendara motor yang dengan santainya melewati genangan air ditengah jalan itu, sehingga menyebabkan air itu muncrat ke bajunya.

"BERHENTI LO, ANJING!" teriak Ghea.

Si pengendara motor itu alias Gio menatap Ghea dari spion motornya, dia kemudian berbalik arah menghampiri Ghea. Melepas helm-nya, dia menatap Ghea dengan pandangan kesal.

"Ngomong apa lo tadi?" tanya Gio, sewot. Orang ganteng kaya dia dipanggil Kadal? Sungguh keterlaluan!

"Anjing, ngapa lo? Nggak terima hah?" ucap Ghea dengan nada sedikit tinggi.

Gio mendelik. "Untung cewek, lo!"

"Emang kenapa kalo gue cewek? Mau apa lo?" Ghea melotot garang kepada Gio.

Gio mengelus dadanya. "Sabar, kalem, nggak boleh ngomong kasar."

"Cepet minta maaf!" ucap Ghea sambil berkacak pinggang.

Gio menaikkan satu alisnya. "Minta maaf?" beonya.

Ghea mendelik. "LO NGGAK LIAT BAJU GUE? BUTA LO?" teriaknya di depan wajah Gio.

Gio kemudian mengarahkan pandangannya kearah baju Ghea. "Kenapa emang baju lo? Kalo menurut gue jelek deh, itu tuh ada coklat-coklatnya kek tai."

Ghea melotot kearah Gio, seenaknya mengatai baju mahal miliknya jelek, udah gitu dikatain kaya tai lagi!

"INI TUH ULAH LO TAU NGGAK?" pekik Ghea. "KALO LO NGGAK NGELEWATIN GENANGAN AIR ITU, BAJU GUE JUGA NGGAK BAKALAN BEGINI!" Ghea menunjuk genangan air yang tak jauh darinya, yang tadi dilewati oleh Gio.

"Oh," jawab Gio. "Yaudah, gue minta maaf. Udah, kan?"

"Lo pikir semudah itu? Gue malu pake baju ini, mana rumah gue masih lumayan jauh lagi," omel Ghea.

"Ya terus gue harus gimana? Gue harus copot baju gue gitu? Terus baju gue lo pakai? Gitu?" tanya Gio, ngegas.

"Anterin gue pulang, nggak terima penolakan," ucap Ghea.

"Ck, nyusahin aja lo cewek kaleng rombeng," gerutu Gio.

Ghea melotot mendengarnya. "Apa lo bilang? Cewek kaleng rombeng?" pekiknya.

"Udah deh diem! Pusing gue denger suara cempreng lo," ujar Gio.

"Sialan lo!"

Gio kemudian mengantarkan Ghea pulang kerumahnya.

"OH ... LO CEWEK KALENG ROMBENG ITU?" teriak Gio setelah dia mengingat murid baru itu. Pantesan, dia tadi merasa familier dengan cewek itu. Ternyata dia pernah bertemu sebelumnya.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang