Happy Reading🎉
Regal sangat bosan, dia berguling-guling diatas kasurnya. Setelah itu, dia mengambil ponselnya yang dia taruh diatas nakas. Dia membuka roomchat Starla, kemudian mengetikkan pesan untuk kekasihnya itu.
Rgl.Alvr
Keluar yuk, yang! |Regal berdecak ketika Starla lama membalas pesannya, entah mengapa belakangan ini Starla sedikit berbeda. Starla sedikit cuek kepadanya, dan itu membuat Regal heran. Perasaan dia tak berbuat kesalahan. Namun, kenapa Starla terkesan mengabaikannya?
10 menit kemudian, muncul notifikasi dari Starla. Regal segera membukanya.
Starla.Queen
| Maaf gal, aku gabisa.Rgl.Alvr
Kenapa gabisa? |Starla.Queen
| Aku ada kerja kelompok.Regal menghela nafas. "Kenapa lo berbeda, La?"
Tak lama kemudian, Regal mendengar suara motor yang dinyalakan. Dia kemudian berjalan cepat menuju balkon. Dari sana dia dapat melihat Rigel yang sedang memanasi motor. Pikiran Regal mulai melayang kepada pesan Starla yang katanya mau kelompok itu.
"Jangan-jangan, Arla mau kelompok sama Rigel," gumamnya. "Kan, mereka sekelas."
Regal mengangguk-anggukkan kepalanya, dia kemudian berlari masuk ke kamar dan mulai memakai hoodie hitamnya. Dia kali ini memakai masker hitam dan celana jeans berwarna hitam. Dia akan mengikuti Rigel. Setelah mengambil dompet dan kunci motornya, dia segera berlari menuju garasi dan mulai menjalankan motornya mengikuti Rigel yang sudah berangkat.
"Bener, ini jalan ke apartemen Arla," gumam Regal dibalik helm-nya.
Regal cemburu. Dia tak suka Rigel dekat dengan Starla. Walaupun dia tahu itu hanya kelompok, tapi dia tak rela. Dia takut Rigel mengambil miliknya, lagi.
Dugaan Regal ternyata benar, dari posisinya sekarang dia bisa melihat Rigel dan Starla. Regal mengepalkan kedua tangannya, namun dia mencoba untuk positif thinking. Hanya kerja kelompok, pikirnya.
Dia mulai mengikuti Rigel dan Starla dari belakang, hingga motor Rigel berhenti di salah satu caffe. Dia memarkirkan motornya sedikit jauh dari motor Rigel, agar penyamarannya tidak diketahui mereka berdua.
Regal menghembuskan nafasnya kasar. "Huft, maafin gue, La. Bukannya gue nggak percaya sama lo, tapi firasat gue ngga enak," lirihnya.
Dia memakai tudung hoodie-nya dan memakai maskernya, lalu dia mulai mengikuti Rigel dan Starla masuk kedalam caffe tersebut, dia memilih duduk membelakangi mereka berdua.
Dia memesan kopi untuk mengatasi kebosananannya. Sampai disini, Regal percaya bahwa mereka berdua memang kelompok. Mereka terlihat serius membahas, dan sesekali mencatatnya.
Karena bosan, Regal mengeluarkan ponselnya dan memainkannya.
Doni.Gstn
| Lo dmn?Rgl.Alvr
Napa? Lo kangen ya sama gue? Wkwk gue tau kok kalo gue itu ngangenin. |Doni.Gstn
| Bngst, gue serius! Perasaan gue nggak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...