CHAPTER 15

914 89 0
                                    

Happy Reading🎉

Hari ini adalah hari Minggu, hari ini juga Regal dkk akan diajar bahasa inggris oleh Starla, sesuai kesepakatan mereka.

"Udah siap belom, Don?!" teriak Regal yang duduk di sofa.

"Bentar," teriak Doni yang sedang bersiap-siap di kamarnya.

Regal berdecak. "Dari tadi bentar mulu. Lelet amat lo!?" Dia kemudian melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 09.27. "Gue jemput Starla dulu aja, ya. Nanti lo sama Gio langsung ke cafe Remora aja!"

"Oke," jawab Doni.

Regal kemudian mengendarai motornya menuju apartemen Starla. Hari ini Regal memakai kaos hitam yang ia lapisi jaket putih yang bertuliskan 'REGAL' di bagian belakangnya, Celana jeans hitam yang robek di bagian lututnya, dan Sneakers hitam putih yang melekat di kakinya.

Setelah beberapa menit mengendarai motor, akhirnya Regal sampai juga di apartemen Starla. Dia kemudian mengetuk pintu apartemen itu.

Tok! Tok! Tok!

Tak lama kemudian pintu di buka dan muncullah Starla. Dia tampak cantik walau hanya memakai kaos kuning bertuliskan 'QUEEN' dibagian depannya, celana jeans putih, dan Sneakers putih.

"Jadi berangkat sekarang?" tanya Starla.

Regal mengangguk. "Iya, Gio sama Doni udah gue suruh kesana duluan!"

Regal dan Starla kemudian berjalan menuju dimana motor Regal diparkir.

"Nih, pake!" ucap Regal sambil memberikan Starla helm.

Starla berbinar melihat helm itu. "Ya ampun, lo kok punya helm gambar Doraemon, sih? Ih, bagus banget!" pekiknya sambil menerima helm itu.

Regal tersenyum. "Gue sengaja beli itu buat lo, kemarin gue nggak sengaja lihat ada boneka Doraemon di kamar lo, jadi gue pikir lo suka Doraemon, ternyata bener!"

Starla kemudian memakai helm itu. "Aaa, makasih. Gimana bagus nggak?!" tanyanya riang.

Regal mengangguk. "Bagus, lo tambah keliatan lucu dan ... cantik."

Pipi Starla bersemu merah karena ucapan Regal.

"Cie, pipinya merah!" ejek Regal.

Starla menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. "Ish, nyebelin banget!"

Regal tertawa, kemudian dia menarik telapak tangan Starla yang menutupi wajahnya. "Nggak usah di tutupin, cantiknya nanti nggak keliatan!" ucap nya, kemudian dia mendekat kearah Starla untuk mengaitkan helm Starla.

Starla menahan napasnya ketika jaraknya dengan Regal hanya terpaut beberapa senti saja.

Regal terkekeh, kemudian dia menjauh dari Starla. "Napas kali, La!"

Starla tersadar, kemudian dia mengerjap. "Udah ah, ayo berangkat!" kesalnya.

Regal terkekeh, kemudian mereka pun berangkat menuju cafe Remora.

Ketika sampai di lampu merah, Regal sengaja mengelus lutut Starla. Hal itu membuat aliran darah Starla berdesir.

"La!" panggil Regal.

Starla berdehem untuk menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya. "Apa?"

"Lo tau nggak bedanya lo sama kursi?" tanya Regal.

Kening Starla mengerut bingung. "Enggak tau, emangnya apa?"

"Kalau kursi lama-lama makin antik, kalo lo lama-lama makin cantik!" jawab Regal santai.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang