Happy Reading🎉
Sepulang sekolah, Regal mengajak Starla ke suatu tempat. Walaupun tadi Starla sudah berusaha menolak, tapi tetap saja dia tidak bisa menolak Regal yang pemaksa itu.
Regal menghentikan motornya ke salah satu cafe di kota Jakarta. Dia masuk ke dalam cafe itu sambil menggandeng Starla.
"Lo ngapain ngajakin gue kesini, sih?!" kesal Starla.
Regal berdecak. "Udah lo nurut aja apa susahnya, sih?"
Starla hanya mencebik kesal, dia sejujurnya sudah sangat rindu dengan kasurnya. Dia ingin segera pulang dan tidur, namun si pemaksa ini malah mengajaknya kesini.
"Hai, Bro!"
Regal dan Starla menatap kearah seorang lelaki yang menghampiri mereka berdua.
Regal tersenyum. "Bang Raga. Gimana kabarnya, Bang?" ucapnya sambil ber-highfive dengan lelaki yang bernama Raga itu.
"Alhamdulillah baik, kalo lo gimana kabarnya?" tanya Raga.
"Baik juga, Bang," jawabnya.
Raga menoleh kearah Starla yang sejak tadi hanya diam memandangi Raga dan Regal, dia kemudian menatap Regal. "Siapa lo, Gal? Pacar lo, ya?" ucap Raga dengan nada menggoda.
Regal terkekeh, dia melirik Starla sebentar. "Doain aja biar cepet official, Bang."
Raga tertawa kemudian menjulurkan tangannya kearah Starla. "Kenalin nama gue Raga, nama lo siapa?"
Starla membalas juluran tangan Raga sambil tersenyum kaku. "Starla," jawabnya.
Raga mengangguk. "Jangan mau sama Regal, mending sama gue aja," ucap Raga sambil mengedipkan satu matanya kearah Starla.
Starla tersenyum canggung, sedangkan Regal menatap Raga tajam. "Sialan lo, Bang!"
Raga tertawa. "Canda," dia kemudian menatap jam tangannya. "Yaudah, gue pamit dulu ya, ada urusan."
"Yoi, Bang," jawab Regal.
Kemudian Raga pun meninggalkan mereka berdua, Setelah itu Regal mengajak Starla duduk di salah satu meja yang terletak di sudut cafe tersebut.
"Lo mau pesen apa, La?" tanya Regal.
"Gue pengen roti bakar selai nanas, kentang goreng, sama Orange juice aja, deh," ucap Starla.
Regal mengangguk, kemudian dia memanggil pelayan dan memesan pesanan mereka.
"Bang Raga tadi yang punya cafe ini," ujar Regal menjelaskan kepada Starla.
"Oh, ya?"
Regal mengangguk. "Iya, dia baru pulang dari luar negeri, makanya gue ajakin lo kesini karena gue mau ketemu sama bang Raga, eh ternyata dia ada urusan."
"Gimana kalian bisa kenal? Keliatannya bang Raga udah dewasa, udah nggak kayak anak SMA," tanya Starla penasaran.
"Gue dulu nolongin bang Raga yang di kroyok sama preman, jadi ya kita jadi temenan sampe sekarang."
Starla mengangguk paham, "oh."
Setelah itu Regal menatap Starla sambil menyangga dagunya, sedangkan Starla yang terlihat salah tingkah pun memainkan ponselnya. Padahal mah kaga ada yang chat!
"La," panggil Regal.
Starla berdehem. "Apa?"
"Gue semalem ngipi, loh. Masa gue ngipinya nikah sama lo, La," ucap Regal memberitahu Starla tentang mimpinya tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...