CHAPTER 34

785 67 1
                                    

Happy Reading🎉

"Gue seneng banget, ternyata lo masih peduli sama gue, Gal!" ucap Rigel.

Regal terpaku ditempatnya, dia kemudian memandang Rigel sinis.

"Nggak usah terlalu percaya diri, lo. Gue begini karena ... terpaksa! Ya, terpaksa. Kalo bukan karena bokap sama nyokap lo, mana mau gue," jawab Regal sedikit gugup.

Rigel tersenyum tipis. "Nyokap sama bokap gue itu juga orang tua lo, kalo lo lupa."

Regal mendengkus. "Sana tidur lagi, lo! Udah sakit, nyebelin lagi."

Rigel tak menjawabnya, Regal kemudian duduk di sofa.

"Gue seneng lo pacaran sama Starla. Kalo dipikir-pikir, lo banyak berubah setelah ketemu Starla," ujar Rigel tiba-tiba.

"Gue nggak berubah sama sekali," bantah Regal.

Rigel tersenyum tipis. Dia merasa bahwa kehadiran Starla membuat sifat Regal yang dingin dan kasar itu mulai menghilang. Dia senang? Tentu saja. Dulu waktu dia sakit saja, Regal bodo amat. Sekarang Regal malah mau menemaninya, bahkan mau berbicara dengannya. Terhitung baru kali ini Regal mau berbicara lama dengannya, sejak mereka remaja. Biasanya ketika dia mengajak Regal berbicara saja, langsung ditinggal pergi.

"Jangan terlalu cinta sama seseorang, nanti lo bisa sakit hati," ujar Rigel, memperingati.

Regal menatap tajam Rigel. "Nggak usah ngurusin hidup gue, bisa?"

Rigel menghela nafas. "Gue cuman mau kasih tau aja, karena gue pernah ngalamin itu."

Rigel hanya takut jika Regal mengalami apa yang pernah dia alami. Ditinggal seseorang yang sangat dia cintai ketika lagi sayang-sayangnya. Itu sangat menyakitkan.

Regal melengos, dia kemudian merebahkan diri di sofa. "Bodo amat."

Rigel tersenyum maklum melihat sikap Regal yang keras kepala itu. "Hanya cinta Allah yang nggak pernah mengecewakan, Gal! Ingat itu."

🍂🍂🍂

Starla duduk dibangkunya, kemudian Aulia datang menghampirinya sambil mengguncang bahunya.

"Starla, lo kemarin beneran diculik?! Lo nggak papa kan?!" tanya Aulia, panik.

"Gue nggak papa, Lia," jawab Starla.

"Kemarin lo ditolongin Regal kan, La?"

Starla mengerutkan keningnya, bingung. "Loh, kok lo tau, sih?"

Aulia nyengir. "Gue yang kasih tau kalo lo diculik "

"Pantesan," gumam Starla.

"Tapi kok lo bisa diculik sih, La?" tanya Aulia, heran.

"Musuh Regal ... kayaknya. Tapi ganteng tau yang nyulik, gue dikasih makan lagi," ucap Starla, antusias.

"Terus kenapa lo ngomong gitu, La?" tanya Aulia dengan wajah lempengnya.

Starla nyengir. "Pengen diculik lagi."

Aulia segera menoyor kepala Starla. "Please, begonya dikondisikan dulu. Mana ada orang yang mau diculik, La!"

Starla merengut. Tiba-tiba dia teringat Ezra. Hmm, bagaimana keadaan Ezra sekarang ya? Apa dia udah sembuh atau malah masih sekarat? Jangan sampai Ezra mati dulu, soalnya dia belum sempat mengucapkan terima kasih karena telah di belikan pecel kemarin. Aish, Regal kalau berkelahi memang tidak main-main, sampai wajah tampan Ezra babak belur.

REGAL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang