Happy Reading🎉
Kruyuk!
Ezra, Raka, Theo, dan Hugo serempak menolehkan pandangan mereka kearah Starla. Sedangkan Starla cemberut sembari mengelus perutnya yang rata itu.
"Gue laper," rengek Starla.
Theo melengos, "gue sih oh aja."
Starla mencebikkan bibirnya, sudah diculik tidak dikasih makan pula, sungguh terlalu!
"Beliin makanan kek, kalo gue mati gimana coba?" tanya Starla sambil memelototkan matanya kepada mereka berempat.
"Mati ya tinggal dikubur, masa diliatin doang, kaya chat gue ke doi aja!" jawab Hugo, sewot.
"Curhat, Pak?" cibir Starla.
Hugo mendengkus. Terkadang dia mengutuk wajahnya yang tampan itu, kenapa dia tidak mempunyai pacar? Padahal kan dia tampan! Lo mesum, sih!
"Ayolah, beliin gue makanan. Gue laper banget sumpah," ujar Starla sembari mengelus perutnya.
"Bacot mulu lo dari tadi," seru Raka jengkel dengan gadis bernama Starla itu.
Starla mendengkus. "Coba denger, deh! Perut gue bunyi terus minta dikasih jatah makan."
"Lo udah makan tadi," ucap Ezra.
Starla menatap Ezra dengan tatapan memohonnya. "Lo kan ketuanya? Ayolah, beliin gue makanan. Gue emang udah makan tadi, tapi laper lagi gara-gara ribut sama dua cecunguk itu dimobil tadi," ujarnya sambil melirik Theo dan Hugo ketika mengucapkan kata dua cecunguk tadi.
"Bawel banget lo, gue lakban lama-lama mulut lo," sahut Raka.
Starla mendelik. "Dasar, nggak berperikepenculikan lo!"
"Udah-udah, sana beliin makanan, Go! Nih, cewek nggak bakalan diem kalo nggak dibeliin, pusing gue dengernya," ujar Ezra sambil meletakkan tiga lembar uang seratus ribuan diatas meja.
Hugo segera menuruti perintah Ezra, dia kemudian mengajak Theo untuk membeli makanan.
Starla tersenyum senang. "Makasih, Pak Ketu. Lain kali culik gue lagi ya, ikhlas gue. Yang nyulik ganteng, dikasih makan pula," ucapnya sambil mengedipkan satu matanya kepada Ezra tak lupa juga cengiran lebarnya.
"Gue suka, nih, tololnya natural banget!" cibir Raka.
"Tapi gue nggak suka lo, wleee," jawab Starla sambil menjulurkan lidahnya kepada Raka.
Ezra memijit pelipisnya yang terasa pusing. Ini Regal kenapa lama banget sampainya? Dia sudah pusing menghadapi pacar Regal tidak bisa diam itu.
Tak lama kemudian Hugo dan Theo sampai sambil menenteng kresek hitam ditangan Hugo.
Starla berbinar melihatnya. "Lo beli apaan? Pizza? Ayam bakar? apa Spaghetti?" tanyanya beruntun.
Hugo menaruh kresek itu diatas meja, kemudian dia duduk berjongkok sambil mengeluarkan makanan yang dibelinya.
"Salah semua tebakan lo!" ucap Hugo.
Starla mengerutkan keningnya bingung. "Terus apa, dong?"
"Ini tuh Javanese salad with peanut sauce," jawab Hugo dengan senyum manisnya.
Starla tersenyum sumringah. "Keliatannya enak, dari namanya aja udah pake bahasa inggris."
Starla dengan cepat mengambil satu bungkus makanan itu. Dia membukanya, namun setelah melihat makanan itu, senyum yang terpatri diwajahnya luntur seketika. Dia menatap Hugo datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...