Happy Reading🎉
Regal mengendarai motornya menuju markas The Brandals. Namun, ketika di jalan dia dikejutkan oleh seseorang yang tengah berbaring tak berdaya di tengah jalan.
Regal berhenti, dia kemudian mencopot helm-nya. Matanya menyipit ketika melihat motor yang sangat familier dimatanya.
"Kok kayak motor si Ezra?" gumamnya. "Ngapain coba dia rebahan disana?"
Regal berdecak, dia kemudian turun dari motor dan berjalan mendekati Ezra.
"Woyyy, ngapain lo rebahan disitu? Mau cari mati?" ketus Regal sambil berkacak pinggang disamping Ezra.
Ezra yang merasa kesakitan hanya bisa meringis tanpa bisa menjawab bacotan rivalnya itu.
"Lah, malah diem. Bisu lo? Kalo mau rebahan tuh di rumah, nggak punya kasur lo, ya?" cibir Regal.
"Shh, bacot!" desis Ezra.
Regal tertawa, dia kemudian berjongkok. "Santai bro, santai."
Ezra hanya melirik Regal sinis.
"Gausah sinis-sinis lo, tod. Gak gue bantuin, mampus lo!" ketus Regal.
Ezra mendengkus. Sadar jika dia butuh bantuan dari rivalnya itu.
"Mau lanjut rebahan disini atau mau pindah ke rumah?" tanya Regal.
"Anterin gue ke markas," jawab Ezra.
Regal melotot. "Lo mau bikin gue mati?!"
"Shhh, aman."
"Ck, nyusahin aja lo, kampret!" Regal kemudian memapah Ezra menuju motornya.
"Lemes amat lu, anying. Kalo lo jatuh dari motor, gua ga tanggung jawab, ya!"
"Bacot lo, babi!"
"Ditolongin ngelunjak lo, gue tinggalin juga, nih!"
"Sialan."
Regal terkekeh. "Gue, tuh, aslinya baik. Lo nya aja yang kek anjing, ngajak ribut mulu."
Ezra menghiraukan ucapan Regal, dia kemudian melirik motornya. "Motor gue?"
"Ck, biarin aja udah. Motor jelek kek gitu palingan nanti juga dipungut pemulung," jawab Regal santai dengan wajah tengilnya.
"Belom aja gue pukulin didepan bapaknya," gumam Ezra mencoba sabar menghadapi manusia modelan Regal. Kalau keadaannya baik-baik saja, sudah dia tonjok tuh wajah Regal yang sangat menyebalkan.
Regal kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Gio.
"Ke jalan Pahlawan sekarang, boncengan sama Doni aja. Nanti ada motornya si Ezra, anterin aja ke markasnya!" ucap Regal to the point.
"Gini, nih, tololnya to the bone! Kalo lo mau kita mati, ga gini caranya, Bro!"
"Aman, gak bakal diapa-apain. Kalo ada apa-apa nanti kita gebugin aja si Ezra bareng-bareng."
Ezra melotot mendengarnya. Sialan!
"Oke, Bos! Demen nih gue kalo gebugin Ezra hahaha."
"Cepetan!"
"Siappp!"
Setelah memutuskan panggilannya, Regal kemudian membantu Ezra untuk menaiki motornya. Setelah dirasa siap, Regal kemudian naik keatas motornya.
"Kalo jatoh, ga tanggung jawab gue," ujar Regal.
"Bacot banget lo, anjing," kesal Ezra.
"Udah ditolongin, ngegas lagi. Lo emang bangsat, Ezra."
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...