Happy Reading 🎉
Regal dan Starla berjalan sembari melihat-lihat sekitar. Lalu pandangan Regal tertuju kearah penjual permen kapas.
"La," panggil Regal.
Starla menoleh menatap wajah Regal, "hmm, apa?"
"Mau permen kapas, nggak?" tanya Regal sembari menunjuk penjual permen kapas itu.
Starla berbinar, kemudian dia mengangguk cepat. "Mauuu," jawabnya antusias.
"Yaudah, yuk beli!" Regal kemudian menggandeng tangan Starla menuju penjual permen kapas tersebut.
"Bang," panggil Regal kepada penjual permen kapas tersebut.
"Iya, apa?" Jawab penjual permen kapas yang bernama Tatang itu.
"Nggak, nyapa aja. Biar nggak dikira sombong," jawab Regal.
Starla melotot, dia kemudian mencubit lengan Regal yang membuat sang empu meringis kesakitan.
"Bisa-bisanya," bisik Starla.
"Ih, becanda, ayang."
Tatang hanya mengusap dadanya, sabar. Gini amat nyari uang, batinnya.
"Abang jual permen kapas, ya?" tanya Starla yang disambut tatapan aneh Regal.
"Ihh, kok tau?" tanya Tatang dengan muka lempengnya.
"Kan, ada tulisannya," jawab Starla sembari menunjuk gerobak milik Tatang.
Tatang terkekeh, "oh iya."
"Mau beli berapa?" Tanya Tatang.
"Du---"
"Satu, Bang," Sela Regal memotong ucapan Starla.
Regal kemudian mendekatkan bibirnya disamping telinga Starla. "Kan aku udah bilang, aku nggak suka yang manis-manis, kecuali kamu," bisiknya.
Hal itu membuat darah Starla berdesir, jantungnya berdebar hebat. Dia dengan cepat mendorong Regal agar sedikit menjauh.
"A-anu ... emm ... yang warna hijau ya, Bang," ucap Starla, gugup. Dia tak berani melihat Regal yang sekarang menatapnya dengan tatapan dan senyuman jahilnya.
Tatang kemudian menyerahkan satu permen kapas warna hijau yang langsung diterima oleh Starla. Dia kemudian akan mengambil uang di tas selempang miliknya, namun suara Regal membuatnya mengurungkan niatnya.
"Biar aku yang bayar," ucap Regal sembari menyodorkan uang limapuluh ribuan kepada Tatang.
Setelah menerima kembalian, mereka pun duduk di salah satu bangku yang ada di pasar malam itu.
"Makasih ya, Gal," ucap Starla sambil membuka permen kapas tersebut.
"Sama-sama, Sayang," jawab Regal sembari tersenyum gemas melihat betapa lucunya Starla yang kesusahan membuka permen kapas tersebut.
"Bisa nggak?" tanya Regal.
Starla merengut. "Susah tau," rengeknya.
Regal terkekeh, kemudian dia mengambil permen kapas itu dan membukanya.
"Nih," ucap Regal sembari menyerahkan kembali permen kapas itu kepada Starla.
Starla menerimanya dengan senang, dia kemudian memakan permen kapas itu dengan lahap.
"Aku mau tanya, boleh?" ucap Starla.
Regal menoleh kearah Starla sembari tersenyum, "ya boleh dong, Sayang!"
"Ulang tahun kamu kapan?" Tanya Starla, sesekali dia menyuapkan permen kapas kedalam mulutnya.
"Masih lama, masih 3 bulan lagi," jawab Regal.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGAL [END]
Roman pour Adolescents[TAHAP REVISI] "Dia laki-laki yang dulu mencintai ku dengan sangat tulusnya. Namun, aku sia-siakan keberadaannya karena ketidakpuasan ku dan segala ambisi ku tentang laki-laki lain yang lebih darinya. Padahal kenyataannya dialah yang terhebat." -Sta...