April & Angkasa (END) ✔

CHAPTER 41

Jangan lupa vote!!!

Happy reading ❤ 💞

-
-
-
-
-
-----------------------------------------------------------

Setelah mereka sampai di tempat camping seluruh siswa turun dari bus melihat keindahan dari pohon pohon dan merasakan angin sepoi sepoi dikala itu juga seluruh guru memberikan instruksi untuk kembali pada kelas masing masing untuk mengisi daftar hadir.

"Untuk setiap kelas diwajibkan membuat kelompok yang terdiri dari 6 anak, " instruksi dari pak Yusuf menggunakan speaker.

"maaf pak jika boleh bertanya, kelompok itu milih sendiri atau di pilihkan dari pihak guru? " tanya Alvin.

"Untuk kelompok kalian bisa memilih terserah kalian "

Seperti yang dikatakan pak Yusuf para siswa bisa memilih siapa pun untk dijadikan teman sekelompok.

"Kita sekelompok ya Pril,? " tanya Lisa.

"Iya kan kita udah 3 orang jadi kita tinggal nyari 3 orang lagi tapi siapa??? , " pikir April.

"Gue setuju,, 3 orang itu siapa ya? " lanjut dira.

"Pak,,?? Apa kelompok nya bebas dari kelas mana pun?? " tanya Gaga

"Ya itu terserah kalian jika ingin satu kelompok dengan kelas XI juga nggak apa apa!"

Angkasa dan kedua sahabatnya mendekati kelompok April.

"Kita gabung ya? Satu kelompok," tanya Angkasa.

"Ya setidaknya gue bisa satu kelompok sama cewek gue," lanjut Gaga.

"Gue mau mau aja kalo nggak ada si lampu jalan masuk di kelompok kita,"

"Yayyy,, siapa juga yang mau satu kelompok sama lu mak lampir, " protes Alvin.

"Udah dehh jangan mentingin diri lu sendiri kalo bukan si Alvin siapa lagi emang lu mau sama si ucup "

"Ogah gue sama dia cowok gendut tolol ihh ogah banget, "

"Nahh kan mendingan juga gue udah ganteng pinter meskipun otak gue radak kurang sempurna, "

Dan akhirnya Lisa pasrah pada keputusan bahwa Alvin akan bergabung dalam kelompoknya.

Meninggalkan perdebatan dari kelompok April, pak Yusuf kembali memberi instruksi para siswa untuk membuat tenda karena hari mulai petang.

Angkasa melihat april dan kedua sahabatnya kesulitan untuk mendirikan tenda lalu dia bergerak mendekati April untk membantu nya mendirikan sebuah tenda.

"Sayang kamu duduk aja biar aku yang mendirikan karena kamu terlihat sangat lelah, "

April pun menuruti perkataan Angkasa, dia memilih duduk dan melihat angkasa yang sedang disibukkan dengan tendanya.

Tidak membutuhkan waktu lama tenda yang sebelumnya belum berdiri sekarang sudah berdiri tegak, melihat keringat yang membasahi wajah tampan Angkasa April pun berinisiatif untuk mengambil sapu tangan yang berada di dalam saku celananya.

"Ehh,, sayang aku terkejut, " kaget Angkasa saat april mengusap keringat diwajah angkasa ditambah lagi jarak antara April dan Angkasa sangat dekat tidak ada jarak diantara mereka hingga kedua mata mereka saling beradu jika bukan karena ada Alvin yang tiba tiba datang dan mengganggu suasana romantis mereka.

"Dasar si bangkek ganggu aja" gumam Angkasa sambil menatap tajam kearah Alvin sedangkan yang ditatap hanya cengar cengir tidak jelas.

"Ehh bro lu dipanggil panggil pak Yusuf noh disuruh bantuin dia, "