CHAPTER 18

647 59 3
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian pencet tombol bintang dibagian kiri bawah!!!!

Typo bertebaran!!!!

Happy reading!!

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-----------------------------------------------------------

April yang mendengar perkataan Angkasa pun kaget pasalnya dia tidak pernah main kerumah orang lain apalagi ini rumah nya cowok yang tak lain adalah Angkasa, tetapi ia pun juga tidak tega kala menolak Eira.

"Sini"

Angkasa yang today mengerti pun berkata " Apanya yang sini"
April langsung berdecak kesal " ck ck, siniin hp lo" lalu Angkasa memberikan phonsel nya.

"Hallo Eira"

"Kak Aplil" Terdengar suara senang disana.

"Ada apa sayang" Ucap April dengan lembut.

"Kak Aplil main sini yok, Eila pingin main sama kakak"

"Hufttt,iya kakak bakal main sama Eira"

"Yeyyyy,makasih kakak"

Tutttttt

"Hmmm,jadi kamu mau main kerumah aku Pril?"

"Iya,kasihan juga Eira gak punya teman main"

"Woww" Kagum Angkasa.

"Apa" Ketus April.

"Baru kali ini lo kamu ngomong lebih dari 3 kata"

April hanya mendengus kesal,Angkasa langsung menancapkan gas menuju rumahnya.
Akhirnya mereka berdua sampai dirumah mewah yang tak lain adalah rumah keluarga WIJAYA April terpekik kagum melihat rumah yang seperti istana.

"Masuk Pril" Ajak Angkasa,reflek Angkasa langsung menggandeng tangan April membuat jantung April berdetak lebih kencang.

"Jantung gue kenapa sih,jangan jangan gue punya riwayat jantung" Batin April.

Lamunan April buyar ketika mendengar suara anak perempuan berteriak sambil berlari sambil turun tangga.

"Eira jangan lari lari nanti jatuh" Ucapan Angkasa seolah olah bagaikan angin lalu buktinya adik nya yang satu ini tidak mendengarkan sama sekali membuat Angkasa menghela nafas.

"Kak Aplil, Eila kangen kakak" Teriak bocah berumur 5 tahun sambil memeluk kaki April.

"Kakak juga kangen sama Eira" April menjawab dengan menyentil hidung Eira.

"Udah kali acara pelukannya,gak tau apa kalau disini ada orang yang di anggurin" Sindir Angkasa.

"Ihhh,Bang Asa jadi olang janan cembulu dong"

Angkasa dan April melebarkan matanya bagaiman bisa anak seumuran Eira bisa mengerti basa cemburu.

"Eira diajarin siapa ngomong gitu?" Tanya Angkasa.

"Eila di ajalin ama bang Apin" Jawab Eira dengan wajah polos.

"Sialalan tuh Alvin,ngajarin adik gue yang gak bener" Batin Angkasa sambil menyumpah serapah i satu temannya yang laknat itu.

"Eh,ada tamu ya" Ucap seorang wanita paruh baya yang datang dari dapur.

"Hehehe,April tante" April mencium tangan wanita itu tak lain adalah ibu tiri Angkasa RANI.

"Cantiknya,pasti pacar Angkasa ya?" Ucap Rani sambil mengelus rambut April membuat April tersenyum kikuk.

"Bukan tante cuma temen kok" Ucap April.

April & Angkasa (END) ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang