Bagian 60.

5.2K 364 23
                                    

Dalam perjalanan menuju rumahnya bersama Gama dan Nonce dengan menggunakan mobilnya, Reyn terus berpikir. Apa benar ayahnya yang menyembunyikan Claris? Mengingat ayah dan ibunya tak menyukai kehadiran Claris membuat Reyn mencengkeram erat-erat stir kemudinya.

Tapi apa mungkin ayahnya melakukan hal kriminal seperti itu? Karena walau pun keluarganya tak menyukai Claris, Reyn tahu tidak satu pun dari keluarganya yang ingin ikut campur soal urusan keluarga Claris.

Seketika kenyataan menamparnya sangat telak. Claris sengaja ingin bertemu berdua saja dengan ayahnya itu. Tapi kalau memang benar ayahnya yang menculik Claris, jujur, Reyn merasa lebih lega. Setidaknya, Claris takkan mendapatkan siksaan psikis kalau pria itu yang mengambilnya.

Reyn menggelengkan kepalanya. Di saat dia mencoba berpikir positif, dia malah semakin ketakutan.

Reyn melirik Nonce melalui kaca spion dalam mobilnya. Meski Nonce tak terisak, tapi Reyn beberapa kali mendapati putri dari Gama itu mengusap pipinya.

Kembali fokus pada jalanan di depannya, Reyn kembali berpikir soal ayahnya. Reyn tak pernah menyangka bahwa ayahnya yang terlihat sangat menyayangi ibunya itu ternyata senang memiliki simpanan gadis muda. Ayahnya bahkan menyayanginya juga saudara-saudaranya dengan tulus. Apa jangan-jangan ayahnya itu berpura-pura menyayangi ibunya?

Reyn rasanya ingin sekali membenturkan kepalanya pada kemudi yang sedang dia pegang ini. Kenapa? Kenapa ayahnya harus memiliki simpanan? Reyn tahu bahwa dia hanya anak angkat keluarganya, tapi keluarganya harmonis. Dan tidak seperti Claris yang selalu dibeda-bedakan, Reyn diterima oleh seluruh keluarga besar mereka.

Dan mendapati ayahnya berselingkuh dari ibunya, Reyn merasa hancur.

Walau pun Reyn juga menyembunyikan fakta soal orang tua kandungnya, tapi Reyn tahu kalau soal fakta orang tua kandungnya tidak akan terlalu menyakiti keluarga angkatnya itu. Tapi perselingkuhan yang dilakukan oleh ayahnya ini bahkan membuat Reyn tidak hanya bertanya-tanya mengapa, melainkan Reyn juga melihat kembali apa yang salah dengan dirinya atau ibunya dan bahkan dia berpikir apa mungkin ada yang salah dengan keluarga kecilnya ini?

***

Reyn segera menghampiri ayahnya yang berada di ruangan kerjanya bersama ibunya seraya menggenggam erat tangan Nonce. Gama hanya bisa mengikutinya di belakang.

Begitu masuk, Reyn dapat melihat wajah ayahnya yang sangat terkejut.

"Di mana Claris, Pa?"

"Reyn? Kenapa kamu dateng-dateng nanyain Claris, Sayang?"

"Jawab, Pa! Di mana Claris!"

"Sayang, bisa kamu—"

"Gak perlu. Biar Mama tau, Pa! Papa gak usah coba buat berkelit lagi! Sekarang cepet kasih tau Reyn di mana Claris!"

"Ada apa ini sebenernya, Reyn?"

Reyn menatap ibunya. "Mama tau? Papa udah selingkuh, Ma! Parahnya, dia selingkuh sama anak tirinya Claris! Kenapa, Pa? Papa bahkan berani ngancem anak tirinya Claris!

Ibunya langsung menatap ayahnya dengan pandangan tak percaya.

"Reyn minta apa pun yang Papa punya buat ngancem Nonce, apus sekarang juga. Dan cepet kasih tau Reyn di mana Papa nyembunyiin Claris."

Ayahnya, Broto, langsung menatap Reyn dengan serius. "Papa gak pernah ketemu Claris di kafe itu, Reyn. Claris gak pernah dateng ke kafe."

***

Claris mengerjabkan matanya. Rasa sakit pada perutnya membuat Claris langsung memegang perutnya itu. Tapi begitu merasakan perutnya yang 'mengecil' Claris sebisa mungkin untuk menyadarkan dirinya dan menegaskan pandangannya.

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang