Bagian Tambahan 3.

12.8K 506 59
                                        

Gama memejamkan matanya begitu mendengar perkataan Claris yang sedang mengobrol bersama Nonce itu. Tadinya, Gama ingin memanggil keduanya untuk kembali bergabung bersama yang lain yang sedang bermain game. Namun Gama tak menyangka saat mendengar Nonce bertanya mengapa Claris meminta bercerai darinya. Dan dari situ, Gama memutuskan untuk mencuri dengar apa yang sedang mereka bicarakan.

Namun mendengar Claris begitu peduli padanya dan keluarganya, rasanya Gama tak tahan untuk tidak kembali bersama Claris secepatnya.

"Kenapa Tante tetep harus berkorban buat kami, Tan?"

Claris terkekeh. "Saya gak cuma berkorban demi kalian, Nonce. Saya juga mengorbankan kalian. Kamu tau alesan paling kuat kenapa saya tetep ngotot buat cerai sama Daddy kamu? Itu karna saya mau wujudin hal-hal yang ingin saya lakukan tapi belum sempat saya lakukan. Dan dengan bercerai, saya bisa ngelakuin hal-hal yang ingin saya lakukan itu."

Gama membuka matanya. Walau pun Claris mengatakan hal itu, tapi Gama tahu pasti bahwa apa yang ditanyakan Nonce adalah kebenarannya. Ya, kenapa Claris harus tetap berkorban?

Gama kembali mengingat hari saat di mana Claris datang padanya dengan membawa surat cerai untuknya. Claris mengatakan padanya bahwa dia harus fokus dulu dengan anak-anaknya dan Claris akan menunggu di suatu tempat sampai akhirnya kalau memang Gama ingin kembali bersamanya, Claris akan menerimanya lagi.

Tapi sudah 2 kali Gama meminta Claris kembali, namun jawaban Claris masih tetap 'tidak sekarang'.

Rasanya, Gama ingin bertanya pada Claris kapan mereka bisa kembali? Tapi mendengar jawaban Claris tadi, Gama tahu, dia masih harus memerhatikan anak-anaknya lagi dan menghabiskan waktu dengan mereka, terutama dengan Felly.

Ya, Felly. Putrinya itu saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit kejiwaan. Karena kata-katanya waktu itu pada Marissa, Felly mulai tidak terkontrol. Dan saat dokternya Claris datang untuk memeriksa Claris waktu itu, dokter itu melihat Felly dan bertanya bolehkah dia memeriksa Felly.

Yang mengejutkan ternyata Felly memiliki skizofrenia. Parahnya, Felly lebih percaya dengan halusinasi yang dilihatnya dibandingkan dengan penjelasan orang lain soal fakta yang ada. Hal ini pun diperparah karena Felly juga mengkonsumsi obat-obatan terlarang hingga Felly pun memiliki gangguan dalam mood-nya juga kepribadiannya. Makanya Felly jadi lebih berani dan nekad namun dia tidak pernah merasa bersalah atas kesalahan yang dia lakukan karena Felly yakin yang salah itu orang lain, bukan dirinya.

Akhirnya, Felly jadi mendapatkan penanganan khusus sebelum Felly dapat kembali berkumpul bersama keluarganya.

Gama pun tahu kalau Claris tiap minggunya mengunjungi Felly. Dan memang sudah ada perubahan pada putrinya itu karena sekarang, Felly sudah tidak lagi menatap benci pada Marissa. Dan saat Gama bertanya bagaimana sikap Felly saat Claris datang pun, pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka baik-baik saja bahkan terkadang mereka memasak bersama.

Gama berdoa dalam hatinya, semoga Felly bisa segera sembuh dan dapat berkumpul lagi bersamanya.

***

Ya. Sejujurnya Claris menyadari bahwa dia juga mengorbankan Gama dan anak-anaknya untuk keputusan egoisnya dengan bercerai.

Claris bisa saja meraih kebahagiaannya dengan tetap menjadi bagian dari keluarga Gama dan mengorbankan anak-anaknya. Tentu, kalau dia masih menjadi istri Gama, semuanya akan memprioritaskan dirinya, terutama Gama. Tapi Claris tak bisa melakukan itu di saat Felly sedang membutuhkan dukungan dari keluarganya.

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang