Bagian 61.

4.5K 380 25
                                    

Apa ini?

Batin Claris bertanya-tanya. Dia mencoba mengingat perkataan pria yang menculiknya itu. Namun sayang sekali, Claris tak juga tak dapat mengingatnya.

Claris menoleh saat mendengar suara pintu terbuka. Mengernyit melihat dirinya menangis dibopongan pria itu, Claris membuka mulutnya, tak dapat menahan diri untuk emosinya yang tiba-tiba memuncak dan bercampur. Ingatannya kembali. Ya, Claris dapat mengingat segala hal yang entah mengapa dia lupakan itu.

"Makanya, Cla jangan bikin Oom marah."

"Ta-tapi Cla takut Papa marah, Oom."

Claris dapat melihat senyum pria itu yang sama mengerikannya seperti yang pernah dia lihat.

"Buat apa Cla mikirin Papa? Papa gak pernah sayang sama Cla. Oom yang sayang sama Cla selama ini. Cla gak usah mikirin Papa."

Claris memejamkan matanya melihat pria itu mendekatkan wajahnya pada dirinya kecil. Claris tahu bahwa sejak kecil, tidak hanya kekerasan yang dia dapatkan melainkan juga pelecehan. Dan dulu Claris tak ingin berpisah dengan pria itu karena Claris merasa walau pun pria itu 'menyakitinya' tapi pria itu juga memberikannya perhatian.

Makanya saat pria itu ditangkap, Claris kukuh ingin terus bersama pria itu karena dengan pria itu, Claris merasakan kebahagiaan yang tak dia dapatkan dari orang tua juga keluarganya.

***

Reyn menatap Broto semakin geram. "Apa maksud Papa? Jelas-jelas Papa janjian sama Claris buat ngebahas masalah anceman Papa sama Nonce, kan?"

Selina, ibunya, langsung menampar Broto. "Kamu keterlaluan! Kamu bilang kamu udah berubah, tapi apa, Mas?! Kamu malah selingkuh lagi! Bahkan sama anak tirinya Claris yang lebih cocok jadi anak kamu!"

Lalu Selina pergi meninggalkan ruang kerja Broto.

"Oh, jadi Papa gak cuma sekali selingkuh dari Mama?"

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang