Pria itu menatap Claris yang saat ini sedang bertemu dengan temannya yang waktu itu juga sempat dia lihat saat tak sengaja bertemu dengan Claris di mall. Pria itu dengan santai memerhatikan Claris tanpa takut Claris menyadari bahwa dirinya sedang diawasi.
Melihat Claris tertawa lebar seperti itu suka membuatnya gemas sendiri. Dia tak menyukai Claris terlihat terlalu senang seperti itu. Claris juga tak seharusnya merasa senang seperti itu kalau bukan bersamanya. Seharusnya Claris hanya senang bersamanya. Claris harusnya bahagia bersamanya seperti yang dulu Claris ucapkan padanya.
Pria itu mencoba mengingat lagi saat Claris bersamanya. Mereka adalah pasangan yang bahagia saat itu.
***
Pria itu tersenyum saat Claris kecil menatap pria itu dengan air mata yang masih membasahi pipinya.
"Cla kenapa nangis terus? Katanya Cla mau ikut sama Oom?"
"Ta-tapi Cla gak mau tinggal sama Oom Ely."
"Katanya Cla gak seneng tinggal sama Papa?"
Claris kecil menggelengkan kepalanya. "Tapi Papa tetep Papanya Cla, Oom."
"Tapi Cla bilang Cla bahagia sama Oom, kan?"
Claris kecil mengangguk dengan cepat. "Cla bahagia sama Oom."
"Terus kenapa Cla malah nangis terus pas udah tinggal sama Oom?"
"Abis Cla gak bisa main sama Retta lagi. Cla juga sering Oom tinggal sendiri di sini. Oom juga terus ngunciin Cla di sini sendirian."
"Oom kan, harus kerja, Sayang," kata pria itu sambil mencium bibir Claris kecil yang membuatnya gemas. Bahkan pria itu melumatnya sebentar.
Claris kecil masih sesenggukan, akhirnya teringat dengan perkataan salah satu gurunya. "Oom, Cla mau nanya. Kenapa Oom sering cium Cla dan pegang-pegang tubuh Cla? Walau pun Cla tau kalo Oom sayang banget sama Cla, tapi, Oom, kata guru Cla, gak boleh ada cowok yang pegang dada sama tempat pipis Cla."
Pria itu tersenyum, matanya berkilat berbahaya saat mendengar ucapan Claris kecil. "Kenapa Cla percaya sama ucapan guru Cla yang cuma orang asing tapi sama Oom Cla malah gak percaya? Oom jadi sedih waktu denger Cla ngomong begitu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mom
General FictionMenikahi pria yang dicintai ialah salah satu kebahagiaan terbesar bagi Claris. Karena terbiasa tidak diterima, Claris tak merasa hidupnya lebih berat saat dia menjalani hidupnya menjadi seorang istri dan ibu sambung dari 5 anak suaminya. Tidak satu...