"Ini bukan salah Daddy, Grandma!"
Lisa langsung menatap Felly. "Diam kamu, Felly! Kamu bukannya menjaga adek kamu tapi liat apa yang kamu lakukan?"
"Grandma jangan salahin aku, salahin aja mantu kesayangan Grandma itu."
Tio menggelengkan kepalanya. "Kalo tau Claris mendapat perlakuan seperti ini, lebih baik dulu aku nggak maksa kamu buat nikahin Claris, Gama."
Gama langsung menatap Tio tak suka. Apa-apaan itu?
"Harusnya Grandpa emang nggak ngelakuin hal itu!"
"Ini cara didikanmu, Gama? Menyuruh anakmu melawanku?"
Nonce langsung menghampiri Tio. "Grandpa, lebih baik kita masuk liat kondisi Marissa."
Roy dan Adam diam saja. Roy masih syok melihat tubuh pucat Marissa beberapa jam yang lalu.
"Mama kecewa sama kamu, Gama," kata Lisa lalu menyusul suaminya.
"Dad, Daddy jangan diem aja, dong!"
Adam langsung menatap Felly tajam. "Fel! Lo tuh keterlaluan ya! Marissa udah hampir mati aja lo masih nggak perduli sama keadaannya?"
Felly menatap Adam marah. "Kenapa? Lo mau ikut belain si jalang itu? Lo udah dikasih tubuhnya sampe mau belain dia?"
Belum sempat Adam membalas ucapan adiknya itu, Gama langsung menatap Felly tajam. "Lebih baik kamu pulang daripada bikin ribut di sini, Felly."
Felly menatap Gama tak percaya. "Daddy juga belain jalang itu?!"
"Jaga mulut kamu sebelum Daddy bener-bener marah."
Felly menggelengkan kepalanya merasa sakit hati. Kenapa semuanya malah membela Claris?
***
Marissa tak mau melepas pelukannya dari Claris begitu melihat kakeknya masuk bersama kakaknya. Pelukannya kembali mengerat begitu neneknya ikut masuk ke ruangannya. Marissa takut.
"Dek, lo nggak mau nyapa Grandpa?"
Claris langsung tersadar dan mencoba melepas pelukannya namun Marissa tak ingin melepaskan pelukannya. Claris tersenyum dan membisiki Marissa membuat Marissa mau melepas pelukannya tapi tetap menggenggam erat tangan Claris.
Claris membalik tubuhnya dan tersenyum pada mertuanya.
"Marissa kenapa, Nak? Takut sama Grandma?"
Marissa memilih menyembunyikan dirinya dibalik punggung Claris. Lisa tersenyum lembut melihat itu. "Jangan takut, Sayang, Grandma nggak marah. Marissa mau tinggal sama Grandma juga Grandpa dulu?"
Claris menatap Marissa tersenyum lembut dan mengangguk.
"Marissa hamil, Grandma."
Lisa menatap Tio yang lalu dibalas oleh suaminya itu, lalu keduanya tersenyum. "Grandma sama Grandpa udah tau. Gimana sama kandungan kamu? Baik-baik aja, kan?"
Marissa menatap Claris yang dijawab dengan usapan di belakang kepalanya baru Marissa berani menatap Lisa dan Tio.
"Kalian nggak marah? Marissa nggak mau gugurin janin ini."
Lisa mulai berani mendekati Marissa. "Kenapa Grandma harus marah? Grandma malah marah kalau Marissa mau gugurin janinnya."
Marissa menatap Lisa. "Tapi Marissa bikin kalian malu."
Lisa tersenyum. "Grandma lebih malu kalo Marissa nggak bisa bertanggung jawab sama apa yang udah Marissa lakukan."
Tio menghela napasnya. "Jadi Marissa mau tinggal sama Grandpa, kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/125440298-288-k606624.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Mom
Genel KurguMenikahi pria yang dicintai ialah salah satu kebahagiaan terbesar bagi Claris. Karena terbiasa tidak diterima, Claris tak merasa hidupnya lebih berat saat dia menjalani hidupnya menjadi seorang istri dan ibu sambung dari 5 anak suaminya. Tidak satu...