Bagian 27.

6.1K 493 28
                                    

Ya. Gama tak mungkin begitu saja menyutujui Marissa menikah dengan Kevin. Bagaimana kalau saat Marissa menikah dengan Kevin lalu Claris malah semakin dekat dengan Adam karena Marissa sudah tidak tinggal bersama mereka?

Tidak. Gama harus bisa menahan Marissa dulu sampai dia yakin kalau Claris takkan meninggalkannya.

Gama langsung turun dari mobilnya.

***

"Kenapa kamu nggak setuju kalo Marissa nikah, Kak? Bukannya itu hal bagus mumpung Mahesa dan Bara masih kecil?"

"Kenapa? Kamu mau Marissa cepet keluar dari rumah ini terus kamu bisa deket-deket sama Adam, gitu?"

Claris menatap Gama tak percaya. "Ini masalahnya Marissa, kenapa jadi Adam, sih, Kak?"

Gama menyeringai. "Udah, kamu jujur aja sama aku, Cla. Kamu ada hubungan sama Adam, kan?"

"Hubungan apalagi, Kak?"

"Cla, aku jujur aja sama kamu sekarang. Aku nggak suka ngeliat kamu deket-deket sama Adam."

Claris mengernyit. "Ya, tapi kenapa, Kak? Aku udah anggep Adam kayak anak aku sendiri, sama kayak Marissa."

"Boong! Kamu pasti anggep Adam lebih, kan?! Secara Adam masih muda dan umurnya nggak begitu jauh dari kamu."

Claris menggelengkan kepalanya karena tak habis pikir dengan apa yang dituduhkan Gama padanya.

"Cla nggak ngerti apa yang Kakak pikirkan tentang Cla," kata Claris lalu memilih pergi dari hadapan Gama sebelum dia ikut gila seperti Gama.

Gama menyeringai melihat punggung Claris yang menjauhinya. "Kamu gak bisa lepas gitu aja setelah apa yang terjadi kemarin, Cla. Enggak bakal aku lepasin setelah aku nyentuh kamu."

Ya, Gama tidak akan melepas Claris setelah dia memiliki Claris sepenuhnya kemarin. Sekarang, waktunya Gama berpikir bagaimana caranya agar Adam bisa pergi dulu sementara seperti Felly. Masalahnya, Adam tidak seperti Felly yang mudah dialihkan.

Gama akan memikirkan tentang hal ini nanti. Akan sangat kentara kalau dia tiba-tiba membuat Adam keluar dari rumah sementara setelah kemarin Felly baru saja keluar dari rumah.

***

"Roy ke mana?"

Adam langsung menatap Nonce yang ikut menatapnya karena memang sudah beberapa hari ini Roy tak terlihat sejak dia menanyakan keberadaan Felly. Gam mendengus melihat kedua anaknya itu saling bertatapan.

"Nggak pulang lagi?"

Adam langsung menatap Gama. "Gak tau, Dad. Tapi emang Roy jarang keliatan sejak terakhir kita jemput Marissa dir rumah sakit."

"Dia sama Felly emang biang masalah."

Claris langsung menatap Gama tak setuju. "Nggak ada orang yang biang masalah, Kak."

"Nyatanya emang gitu, Cla. Tolong, kamu jangan selalu bela mereka. Semakin dibela mereka malah semakin liar."

Claris menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tak percaya. "Ngeliat gimana kamu ngedidik mereka selama ini, aku nggak heran mereka kena masalah terus."

Gama berdecak. "Jangan mulai, Sayang."

"Nyatanya emang begitu, kan? Aku akuin kalo sikap kamu lebih baik, Kak, tapi ternyata kamu gak banyak berubah."

Gama ingin sekali membantah ucapan Claris, namun matanya bertatapan dengan Adam yang menatapnya dalam. Gama mengumpat. Sial sekali, kalau dia melanjutkan untuk berdebat dengan Claris, Adam pasti akan memanfaatkan ini untuk semakin dekat dengan Claris.

Step MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang