34. For You

2K 84 57
                                    

Trigger warning: Mengandung bagian yang bersifat kekerasan dan atau pelecehan seksual.

------------------------------------------------------

Aku terbanting keras ke lantai. Tapi yang langsung meledak dalam diriku adalah kemarahan. Membuatku langsung berdiri, siap menghadapi siapapun yang menyerangku.

"BANGSAT! APA-APAAN SIH INI?!!" Makiku berteriak sekuat tenaga.

Tapi saat aku menyadari siapa yang berdiri di depanku, aku tertegun. "Gayoung-eonnie?"

Ia tampak berdiri dengan wajah sangat marah. Bahkan di dalam kamar yang lampunya remang-remang ini, bisa kulihat wajahnya memerah karena kemarahan.

Aku melirik Yoongi. Ia melirikku balik, wajahnya terlihat sangat khawatir.

Aku sudah berkali-kali diceritakan mengenai bagaimana Gayoung jatuh cinta setengah mati pada Yoongi dan menempelnya dalam semua kesempatan. Apakah ia juga punya kartu kunci cadangan ke kamar Yoongi? Itu gila.

"Apa yang kau lakukan dengan Yoongi-ku?" Ia bertanya dengan nada dingin.

"Yoongi-mu?" Aku menatap Yoongi tajam. "Kalian pacaran?"

Yoongi duduk melongo di tempat tidur memandang kami berdua. "Eh, nggak...aku...itu...enggak kok..."

Gayoung berteriak. "YOONGI!!!"

Yoongi menyahut terbata-bata. "Gayoung. Kita sudah pernah bicarakan ini kan?"

"Kau BERSAMAKU!" Gayoung membuat penakanan yang sangat kentara sambil menatap Yoongi tajam. "Apa yang kau lakukan bersama anak trainee ini?"

"Kami nggak melakukan apa-apa." Tukasku datar "Dan Suga bukan milikmu. Dia bilang sendiri."

Yoongi yang melihat kesempatan pelan-pelan mengangkat ponselnya. Menelepon sambil berbisik-bisik. "RM! RM!! Kamarku. Tolong! Cepat datang!!!"

"Apa kau bilang?" Gayoung menatapku dingin. Aura murka mulai terasa menguar.

"Kalian tidak bersama. Kau dengar sendiri yang tadi Suga bilang." Ulangku

"Kau tahu apa tentang hubungan kami?"

"Kau boneka mereka juga kan? Kita sama saja. Kita tidak lebih daripada teman tidur buat mereka." Aku mengedikkan bahu.

"Tidak!" Gayoung menggelengkan kepalanya kencang. "Kita berbeda."

Ia menatap Yoongi dengan mata penuh pengharapan. "Yoongi, aku berbeda kan buatmu?"

Yoongi menatap Gayoung dengan mulut sedikit terbuka. Ia menghela napas "Maaf...Gayoung."

Gayoung tampak terkejut, tidak yakin. "Yoongi? Apa maksudmu?"

"Maksudku, maaf, Gayoung. Aku tidak pernah merasakan seperti apa yang kau rasa. Maaf."

Suasana hening. Gayoung menatap Yoongi tanpa ekspresi. Wajahnya penuh rona ketidakpercayaan. Tiba-tiba ia menoleh ke arahku.

"INI GARA-GARA KAU, TRAINEE SIALAN!."

"Kenapa jadi aku?"

"Kalau tidak ada kau, aku masih bersama mereka saat ini. Bersama Yoongi."

"Marah sana sama J-hope! Kalau bukan karena J-hope, aku juga tidak bakal ada disini sekarang."

"Kau bisa menolak kan?"

Aku mulai kesal. Ini mulai tidak masuk akal. "Kenapa aku harus menolak, hah?! KENAPA???!!! Jangan ngatur-ngatur. Aku berhak tidur dengan siapapun yang kumau" Nada suaraku mulai naik.

Master's Mind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang