17. Her

2.4K 103 22
                                    

Aku memandang Taehyung, lalu Jungkook. Jelas sekali apa yang mereka inginkan.

Bukannya aku tidak mau. Sebagai perempuan tulen, tentu saja tersirat dalam pikiranku keinginan untuk mencoba mereka semua.

Diam-diam, aku membayangkan tubuh mereka tanpa busana. Mengulum kejantanan mereka. Dimasuki oleh mereka.

Mmhhh. Aku bisa merasakan getaran hangat mulai muncul di area kewanitaanku.

Tapi, justru perkataan Jimin yang terngiang di kepalaku. "Kalau member yang lain mau tidur denganmu, apakah kau akan mau?"

Aku seperti mendapatkan epiphany. Apakah ada permainan yang sedang mereka mainkan?

Oh, well. Aku tersenyum lebar. Mari pikirkan itu besok. Malam ini, aku hanya ingin menikmati dua pria yang ranum ini.

Kutepis tangan Taehyung keras-keras hingga terlepas. Ia tampak sedikit terkejut dengan reaksiku.

"Nggak perlu seperti begini caranya." Aku menatap ke dadaku. Bajuku basah kuyup tersiram bir yang tumpah tersenggol tangan Taehyung. "Aaah, kau membuatku basah."

Aku menatap Taehyung tajam. Apakah aku berlebihan? Taehyung tampak agak ketakutan.

Dengan satu gerakan cepat kubuka kausku, kulemparkan ke lantai. Kusandarkan tubuhku ke bahu Jungkook. "Keringkan aku."

Taehyung malah celingukan. "Ada tissue?"

Setengah mati aku menahan tawa. "Pfffft..." terdengar Jungkook juga menahan tawa.

Kutarik tangan Taehyung. Kuletakkan di dadaku yang basah. "Pakai mulutmu."

Taehyung berjengit. Ia tidak suka bir. Dahinya berkerut dan bibirnya cemberut seakan menahan rasa mual.

"Oh, ayolah V-hyung" Tangan Jungkook mulai bermain di tubuhku. Mengelus leherku, meremas payudaraku, seakan menawarkannya pada Taehyung. "Kau dengar yang Bora minta."

Ragu-ragu Taehyung menjilat dadaku. Lidahnya terasa kasar menggesek permukaan kulitku. Ah, tanganku merengkuh kepalanya. Ngh...ini terasa menyenangkan.

Jungkook mulai menciumi leherku. "Hmmm...Jungkook..." Aku menggigit bibirku.

Tiba-tiba Taehyung mengangkat wajahnya, memandangku dengan serius. "Ini percuma." Ia protes. "Dengan dijilati, aku membuatmu makin basah. Bukannya jadi kering."

Jungkook terkikik. "V-hyung, itu tujuannya."

"Tentu saja bukan itu tujuannya." Protes Taehyung semakin keras. " Bora bilang dia basah karena ketumpahan bir dan minta dikeringkan."

Sontak aku dan Jungkook tertawa kencang. "Ini tidak akan berhasil." Jungkook menggigit bahuku. "Ayo ubah permainannya."

Aku menarik kepala Jungkook, mengecup bibirnya pelan. Tapi ia cepat-cepat memegang wajahku, menahanku. Menekankan wajahnya ke wajahku.

Lidahnya bercinta dengan mulutku. Dalam, menyentuh semua bagian. Gerakannya liar, membuatku tidak berdaya.

"Haahhh..." Kulepaskan bibirku dari Jungkook. Kuelus pipi Taehyung yang masih bersimpuh didepanku. Kucium bibirnya. "V, buat aku lebih basah lagi."

"Lebih basah lagi?"

"Iya. Disini." Kuelus pahaku, naik, naik pelan-pelan.

"Aaa..." Bibir Taehyung menyunggingkan senyuman liar. Matanya tampak nakal. Tampaknya sekarang dia mengerti yang aku inginkan.

Kami berciuman lekat. Ciuman Taehyung terasa hangat, tidak mendominasi seperti Jungkook. Ah, apakah kepribadian seseorang terasa dari ciumannya?.

Kutarik tubuh Taehyung mendekat. Ia mulai menggesekkan tonjolan keras di depan pinggulnya ke sela kakiku yang terbuka lebar.

Master's Mind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang