Betapa kuingin membunuh siapapun yang memasukkan namaku ke daftar staff tour.
Seakan-akan beban pekerjaan dan pelatihanku masih kurang, beban persiapan tour ini membuatku tugasku semakin banyak.
Kini, selain ditugaskan memilih-milih kostum untuk variety show atau live stream, aku juga terlibat mempersiapkan kostum dan makeup untuk lagu A, encore B, press conference C.
Hari-hariku dipenuhi meeting ini, meeting itu. Meja kerjaku bukan lagi buat bekerja, melainkan buat quick nap.
Karena tentu saja sebagai trainee aku diharapkan untuk juga membantu apapun yang staf lainnya minta. Itu bagian dari pelatihanku, untuk mendapatkan pengetahuan dari senior.
Hampir setiap malam aku pulang menjelang tengah malam. Lalu sudah kembali hadir di kantor jam 9 pagi. Sabtu dan Minggu seringkali aku tetap datang ke kantor. Selalu ada pekerjaan yang menunggu.
Social mediaku? Jangan tanya. Entah kabar dari mana, salah satu followerku membocorkan kalau aku diterima kerja di Bighit. Tentu saja, followerku naik drastis, juga dengan endorsment. Tiap minggu ada saja produk baru yang harus kupromosikan.
Tapi aku sudah terlalu lelah, tidak sanggup lagi merencanakan konten. Kalau ada spot menarik, di jalan, di MRT, di cafe, aku langsung mengambil foto. Untunglah followerku tidak protes dengan penurunan kualitas fotoku.
Sesekali aku menyelinap bersama Jimin. Tekanan pekerjaan yang kualami sekarang, berkali-kali lipat lebih membebani Jimin, bintang acara yang sesungguhnya. Walaupun ciuman dan cumbuan kami hanya beberapa menit saja, tapi kami berdua sangat menikmatinya. Untuk sejenak stress kami terlupakan.
Shina dan Hyojung sangat suportif, aku beruntung memiliki mereka sebagai supervisorku. Dan Ahreum, ah tidak akan habis rasa terima kasihku untuk Ahreum. Teman terbaik yang ditengah kesibukannya masih sempat mengirimkan pesan bertanya apakah aku sudah makan atau apakah aku mau dipesankan taksi buat pulang.
Semuanya membuatku bisa tetap tersenyum.
Tapi, saat aku melihat dia, senyumku menguap, digantikan perasaan tercekat di dada.
Hoseok. Yang makin menjauh. Kuperhatikan kalau ia pun sama sepertiku. Datang pagi pulang pagi. Hampir seluruh waktunya di kantor dihabiskan di ruang dance.
Aku bisa merasakan kalau ia menghindariku. Karena itulah kukubur perasaanku dalam-dalam dan tidak pernah mengontaknya lebih dulu.
- - -
"Hei, kau masih kerja jam segini?"
Sontak aku menghentikan kegiatanku mencoba gaya makeup baru dan menengok ke sumber suara itu.
Begitu aku melihatnya, aku tertawa kencang. Taehyung berdiri disebelahku memakai wig shaggy, topi kupluk dan jaket militer tebal yang sama sekali bukan gayanya.
"Kenapa kau berpakaian seperti itu?" Tanyaku disela-sela tawaku.
"Kau masih kerja?"
"Nggak. Ini pelatihan pegawai trainee. Ada yang bisa kubantu?"
"Kau mau ikut? Aku dan Jungkook mau jajan ke Hongdae." Taehyung tersenyum lebar.
"Hongdae? Kalian jajan kesana, nggak takut?"
Nyengir Taehyung semakin lebar "Ikut aja yuk." Ia mengedipkan sebelah mata.
Hm, Hongdae. Air liurku mengalir membayangkan street food disana. "Oke. Tunggu sebentar." Cepat-cepat kubereskan meja rias tempat latihanku. Aku bisa diomeli kalau meninggalkan meja rias seniorku dalam keadaan berantakan.
Aku berlari menyusul Taehyung yang sudah menunggu di depan lift. Masker hitam menutupi setengah wajahnya. Di lobi Jungkook sudah menunggu, dia memakai sweater oversized warna biru langit, celana jeans baggy dan sneaker simpel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master's Mind [COMPLETED]
Fanfiction⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ update 2-3x seminggu. Aku adalah milik mereka semua. Tubuhku sudah bukan lagi milikku. Tapi hatiku hanya untuknya satu. Master, aku rindu. Kembalilah padaku. ••• Isi story ini: - Very graphic/explicit sex scenes i...