39. No

1.5K 82 41
                                    

Hari masih pagi, titik uap air masih terasa mengambang di udara, terasa dingin dan lembab di kulitku. Aku berjalan memasuki stadion dengan koper makeup ku. Panggung sudah berdiri di kejauhan. Para pemain musik sudah bersiap dengan alat-alat musik mereka. Para member BTS duduk di lantai panggung, berdiskusi serius dengan penata panggung.

Aku berbelok, memasuki pintu yang bertuliskan "RESTRICTED. BIGHIT STAFF ONLY." Menunjukkan kartu pass ku kepada pegawai yang menjaga pintu, lalu berjalan cepat menyusuri lorong-lorong panjang menuju backstage panggung.

Konser penutupan akan dilaksanakan malam ini dan besok. Setelah itu nasibku akan ditentukan. Apakah aku akan menjadi pegawai di BigHit, atau tidak.

Hari ini akan menjadi pembuktian kerja keras kami semua. Kerja keras selama 2 minggu, mematangkan konsep, memadupadankan kostum, membongkar pasang disana sini.

Hari ini semuanya harus sempurna. Tidak boleh ada makeup yang luntur. Tidak boleh ada wardrobe malfunction.

Aku membuka pintu yang bertempelkan kertas bertuliskan MAKEUP & COSTUME. "Pagi semuanya." Aku melangkah masuk dengan senyum lebar di wajahku. Aku merasa percaya diri dan bersemangat.

Shina memberi kode menunjuk ke satu meja yang masih kosong. Aku bergegas menuju meja tersebut. Membuka koperku lalu mulai menata peralatan makeupku.

Para member baru akan mulai dirias sekitar 4 jam sebelum konser dimulai.
Itu masih sekitar 6 jam dari sekarang.

Tapi, bukan berarti kami hanya duduk diam menunggu. Kami memeriksa ulang semua rundown, titik-titik dimana kami harus standby, bahkan mencoba merekonstruksi apakah rundown yang sudah dibuat akan bisa dilaksanakan.

Ponselku bergetar berkali-kali. Seokjin tidak kunjung berhenti mengontakku. Padahal pesannya tidak pernah kubalas.

Aku diam sejenak. Mengatur emosiku. Aku tidak akan membiarkan Seokjin mengacaukan hari ini.

Seorang staf membuka pintu, berteriak kalau kami harus bersiap-siap karena para member sudah dalam perjalanan menuju venue.

Kami semua berkumpul, saling berpegangan tangan. Berdoa agar hari ini semuanya lancar, saling menyemangati satu sama lain.

Para member memasuki ruangan. Sebagian langsung menuju ke bagian kostum, sebagian menuju bagian makeup.

Aku diminta untuk merias Yoongi.

Gosipnya, setelah kejadian malam itu, GwonGayoung langsung pulang ke Korea lalu mengundurkan diri. Tapi, Yoongi tampak biasa saja. Mungkin benar tidak ada apa-apa diantara mereka.

"Siap buat show hari ini?" Aku bertanya.

"Lebih daripada siap. Aku tidur nyenyak tadi malam." Ia menjawabnya sambil tersenyum kecil.

Merias Yoongi sangat mudah. Diluar kebiasannya minum-minum dan bekerja hingga larut malam, ia memiliki kulit yang sangat bagus. Tugasku hanya membuat wajah pucatnya terlihat segar dan merona.

"Suga ready!" Teriakku.

Shina berteriak padaku dari ujung ruangan "Bora, kau bisa makeup Jin setelah Suga?"

"Bisa!" Balasku. Fuhhh. Tiba juga saat ini. Dadaku berdebar keras.

Seokjin mendatangi mejaku dengan langkah santai. Mata kami bertemu, aku mencoba tersenyum padanya. Ia langsung memalingkan wajahnya, menghindari kontak mata.

"Jin, kau kurang tidur semalam? Matamu bengkak." Aku mengoleskan concealer di bawah matanya.

Basa-basi yang kami lakukan setiap saat. Bertanya, kenapa ada ruam merah di lehernya, bertanya kenapa ada kantung mata. Walau kadang, penyebabnya adalah aku sendiri.

Master's Mind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang