67. Let Me Love You

1.3K 68 69
                                    

"Aaahhhnnn..."

Aku merengkuh tangan Seokjin yang tegak di kanan kiri bahuku. Wajahnya hanya beberapa centimeter diatas wajahku. Berkeringat dan tampak sangat menikmati persatuan kami.

Manager Kim belum juga mencapai mobilnya untuk pulang setelah mengantarkan koper dan belanjaan bahan makanan buat kami saat Seokjin menarikku ke kamar tidur, membanting pintunya tertutup lalu menghempaskanku ke kasur.

Pakaian kami bahkan belum benar-benar terlepas semua saat Ia dengan tidak sabar menghunjamkan dirinya masuk.

Ciumannya menghujaniku. Bibirku, pipiku, dahiku, leherku. Napas kami seirama. Erangan kami saling bersahutan. Tubuhku menggelinjang, mengikuti tarian pinggulnya menghantam tubuhku.

"Ngghhh..." Kakiku naik, memeluk pinggul Seokjin. Kulengkungkan tubuhku, menerimanya semakin dalam. Yang dibalasnya dengan bergerak semakin cepat.

Lalu saat itu datang. Saat ia mulai menandak-nandak, menekankan dirinya sedalam-dalamnya kedalam tubuhku. Saat bibirnya bergetar menempel di leherku. Saat ia membisikkan namaku dengan kehangatan yang tidak akan kudapatkan dalam situasi lainnya.

Setelahnya, Seokjin berbaring menatap langit-langit, dengan napas terengah-engah. Sementara aku berbaring di tangannya. Menyesapi aroma khas tubuhnya yang maskulin dan membuatku merasa rindu.

"Kau lembut sekali sekarang. Ada yang mengajarimu saat aku tidak ada?" Aku meraup wajah Seokjin, mengulum bibirnya yang ranum. "Pasti bukan Rosé. Dia sukanya rough sex."

"Kau tidak suka? Dulu kau pernah bilang aku membosankan."

"Kau hebat sekarang. Tadi itu sangat menyenangkan." Aku bangkit dari tidurku lalu duduk bersandar di tumpukan bantal. Mulai memilin-milin rambut Seokjin. "Membuatku bertanya-tanya."

"Apakah itu?"

"Jungkook bilang, para gadis itu sampai bertengkar untuk bisa tidur denganmu. Tiap bulan orang tuamu menjodohkanmu dengan perempuan-perempuan yang latar belakangnya hebat, dokter, dosen." Seokjin mendongak, menatapku nanar. "Hidupmu bisa sangat indah tanpaku. Kenapa kau harus menungguku?"

Seokjin membaringkan kepalanya di pangkuanku. "Mereka ingin BTS Jin. Mereka tidak pernah tertarik pada KimSeokjin."

"Dari ratusan mereka ini, tidak ada satupun?"

"Ada, beberapa. Tapi, saat aku tunjukkan bagaimana sebenarnya aku suka melakukan seksku, mereka... mereka sangat kejam." Seokjin Mengusap-usap wajahnya dengan kedua tangan. "Memakiku, menyebutku monster. Ada yang mengancam akan menjual ceritanya ke media. Ada yang datang dengan pengacaranya, menuduhku melakukan percobaan perkosaan."

Aku terdiam.

"Akhirnya aku tidak mencoba lagi. Aku cuma butuh penisku masuk ke lubang di tubuh mereka. Jadi walaupun membosankan, aku lakukan. Kalau aku sedang ingin yang memuaskan, aku membayar. Itu lebih baik." Ia mengelus wajahku. "Semua perempuan bayaran itu, bisa kupanggil KimBora." Ia mengelus wajahku.

Aku naik ke pahanya, mengatur posisi dirinya tepat membelah di antara pahaku. Aku bergerak perlahan, membiarkan kelembaban tubuhku memijat onggokan daging mungil itu.

"Bagaimana denganku?" Aku mendesah. "Apakah aku juga sekedar lubang buat penismu awalnya?"

"Kau? Kau black hole buat duniaku." Tangan Seokjin mengelus pinggulku, lalu mulai meremas kedua buah dadaku. "Aku tertarik padamu, semenjak hari pertama kau hampir meninju wajahku dengan kepalamu."

Aku terkikik malu. "Aku sangat tegang saat itu."

"Tidak usah pedulikan Bang PD. Aku tidak peduli kenapa kau kembali padaku. Kenapa kau menyimpan foto-foto itu, kenapa kau mempublishnya. Bilang aku ini bodoh. Tapi aku sungguh tidak peduli."

Master's Mind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang