19. Dynamite

3.4K 107 34
                                    

Akupun ingin bertahan, seperti permintaan Jungkook. Tapi jiwaku seperti meninggalkan tubuhku.

Tangan dan kakiku seperti jelly, lemas tidak bertenaga. Aku jatuh tersuruk ke kasur. Nafasku satu-dua.

Aku merasakan Taehyung melepaskan pegangannya di pinggulku. "Kasih dia istirahat sebentar."

"Istirahat? Dia tidak butuh istirahat." Jungkook menjawab ringan sambil tertawa kecil.

Aku melirik. Jungkook turun dari tempat tidur lalu membuka laci di lemari besar sekitar 1 meter dari tempat tidur.

"Hmm, kesukaan Jin-hyung yang mana ya..." Samar-samar kudengar dia bergumam.

Seokjin? Tadi juga Jungkook menerima telepon dari Seokjin. Lalu Taehyung mengungkit sesuatu tentang pesanan Seokjin.

Otakku mulai mencoba menghubungkan semua potongan cerita. Apakah Seokjin adalah dalang dibelakang semua member yang mendekatiku satu persatu ini?

Aku yang normal akan langsung menginterogasi Jungkook tentang keterlibatan Seokjin. Tapi otakku yang sekarang bahkan tidak bisa memerintahkan tubuhku untuk duduk.

Yang bisa kupikirkan sekarang hanyalah lubang mana lagi di tubuhku yang akan mereka masuki sekarang? Buat berapa lama? Seberapa keras?

Selangkanganku mulai terasa agak perih. Pahaku terasa basah. Pipiku pegal. Tapi...aku mau lagi...lagi.

Jungkook kembali naik ke tempat tidur. Ia memegang sesuatu di tangannya. Sesuatu yang besar. Ia menggerakkan dagunya, memberi kode kepada Taehyung.

Taehyung berpindah posisi, ia menidurkan kepalaku di pangkuannya. Kejantanannya tegak disamping leherku. Tangannya memegangi tanganku erat.

Jungkook mengatur posisi pinggulku. Lalu ia menaikkan kakiku tinggi dan meraih ke bokongku. Dengan cepat ia menarik sesuatu keluar.

"Jungkook, sakit..." Rintihku.

Kini baru kulihat benda itu. Apa itu? Seperti anak panah kecil berwarna hitam. Itukah yang Jungkook tadi masukkan kedalam tubuhku?

"Sakit?" Jungkook memperhatikan benda itu dengan seksama. "Sepertinya aku menggunakan ukuran yang terlalu besar."

Ia mengatur lagi posisi pinggulku. "Tapi kau tidak berdarah. Jadi, kau baik-baik saja."

"Kita coba yang lain ya." Jungkook memegang benda seperti kapsul di tangannya. Ia menuangkan pelumas ke benda itu.

"Hehe. Kau akan sangaaat menyukai ini." Taehyung terdengar sangat bersemangat. Aku ingin melawan, tapi tubuhku menolak bergerak sudah kehabisan tenaga.

Aku adalah sex doll Jungkook dan Taehyung malam ini. Aku akan diam, membiarkan mereka melakukan apapun yang mereka ingin lakukan. Karena itulah yang sex doll lakukan. Dan sex doll yang ini, sangat menikmati setiap detiknya.

Jungkook memasukkan benda itu ke anusku. Masuk dengan sangat mudah. Benda ini lebih kecil daripada yang sebelumnya.

"Sakit?" Tanyanya.

Aku menggeleng.

"Oke. Bagus." Jungkook mengangkat benda lainnya. Sebuah benda yang terlihat seperti jamur raksasa dengan ujung membulat.

"Kau tahu ini apa?" Jungkook bertanya.

Kembali aku menggeleng.

"Lihat di TV."

Aku mencoba memfokuskan pandanganku ke TV. Disana seorang aktor pria menggunakan alat itu pada kemaluan si aktris wanita. Si aktris menggelinjang. Ia mengeluarkan suara high pitch yang mirip seperti tercekik.

Master's Mind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang