"I'm cumming." Seokjin meringis.
"Jangan didalam. Aku tidak minum pil hari ini."
"Mari buat kau hamil kalau begitu."
"Apa? Jangan!"
"Kau tidak mau punya bayiku?"
"Tidak...Aku tidak mau punya bayimu."
"Aaahhhhh..." Seokjin mengerang. "Terlambat."
"Jangan! Ugh. TIDAAAK!!!" Aku menjerit mendorong-dorong tubuhnya.
Detik berikutnya, aku terbangun dengan terengah-engah. Jantungku berdegup sangat kencang.
Seokjin duduk disebelahku, memandangku sambil cekikikan. Mukanya terlihat sangat geli.
"Wow. Mimpimu luar biasa." Ia tertawa. "Kuharap bukan aku yang menidurimu dalam mimpimu."
Aku mengusap wajahku. Antara lega dan malu. "Apa sejelas itu?"
"Iya." Ia menyingkirkan rambut yang menutupi wajahku. "Kau selalu mengigau kalau sedang stress."
Aku duduk, mengusap-ngusap mataku yang masih mengantuk. "Aku tidak stress."
"Apa kau sebegitu takutnya akan hamil?" Seokjin mengelus punggungku. "Kalau kau takut, mulai sekarang kita bisa pakai kondom."
Aku kembali berbaring. Kepalaku berbantalkan paha Seokjin. "Tidak kok. Bukan itu." Aku memeluk pinggangnya. "Apa kita akan baik-baik saja? Ini sudah tiga minggu, dan kita masih belum..."
Mataku mulai berkaca-kaca. Aku mengusap kedua mataku, tidak sanggup meneruskan perkataanku.
"Kau bicara apa? Kita baik-baik saja." Seokjin mencium tanganku. "Itu cuma seks. Aku pacaran denganmu bukan cuma buat seks."
"Tapi..."
"Sudah. Sudah." Ia menyentil dahiku. "Kalau kubilang tidak ada masalah ya tidak ada masalah. Justru kau yang bakal kena masalah kalau tidak bangun, karena sekarang sudah hampir jam 7 pagi. Kau bakalan terlambat ke kantor."
"Shit!" Aku melompat turun dari tempat tidur. "Kenapa sih apartemenmu jauh sekali dari kantor?"
"Kau yang menolak membawa mobilku ke kantor."
"Ya jelas. Aku baru diterima kerja. Tiba-tiba membawa mobil mewah begitu, apa tidak bakal jadi bahan gosip di kantor?" Aku berteriak dari kamar mandi.
"Kau mau kubelikan mobil lokal?"
"Nggak perlu. Metro is my life!"
Seokjin terdengar tertawa. "Aku bakal ke kantor agak siang. Mau ke dorm dulu, lalu pergi sama member yang lain. Harusnya kita ada photo shoot ya hari ini?"
"Hari ini kalian syuting Run BTS."
"Ah...akan sangat melelahkan." Ia mengeluh. "Kau pergi saja ya. Aku mau tidur lagi sebentar."
"Iya. Sampai ketemu waktu syuting."
Kini, sudah hampir sebulan semenjak kami berbaikan. Kembali berpacaran adalah satu hal, kembali menjalani kehidupan intim seperti sebelumnya adalah hal lain.
Kami belum benar-benar berhubungan seks lagi hingga sekarang.
Di awal kami kembali bersama, aku mendapatkan menstruasi. Lalu setelahnya, beberapa kali kami mencoba melakukannya.
Tapi, berapa lama pun kami melakukan foreplay, apapun yang Seokjin lakukan, berapa banyak lubricant yang ia gunakan, segalanya seperti baik-baik saja sampai ia berusaha masuk. Entah kenapa, rasanya menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master's Mind [COMPLETED]
Fanfic⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ update 2-3x seminggu. Aku adalah milik mereka semua. Tubuhku sudah bukan lagi milikku. Tapi hatiku hanya untuknya satu. Master, aku rindu. Kembalilah padaku. ••• Isi story ini: - Very graphic/explicit sex scenes i...