Sangat mudah menghancurkan hidup seseorang di Korea ini.
Online forum. Tempat dimana orang mencari skandal demi skandal.
Di keriuhrendahan suasana photoshoot, aku duduk di lantai seakan terisolasi dari dunia nyata. Jari-jariku menari-nari diatas keyboard ponselku. Menuliskan narasi dimana tokoh utamanya adalah seorang perundung, sasaeng dan kini reporter skandal selebriti.
Sebagaimana biasanya postingan anonymous dibuat, aku tidak menuliskan nama jelas BaeMikyung. Aku tinggalkan bagian itu untuk para netizens menemukannya.
Harus diakui. Kemampuan netizen Korea menghubung-hubungkan berbagai petunjuk hingga merujuk ke satu orang sangat mengagumkan. Juga kemampuan mereka membongkar semua data pribadi orang tersebut.
Cerita tidak akan menarik tanpa sedikit pendorong, jadi aku memasukkan beberapa foto. Foto Mikyung menendang seorang murid pria. Foto lebam di pipiku dan tanganku. Foto Mikyung di checkin counter bandara, memakai topi dan masker, membawa tas kamera besar tapi hanya sebuah backpack mungil, melirik kearah Taehyung yang berjalan menuju boarding area.
Yap. Sudah cukup. Jangan membuka terlalu banyak. Aku butuh menyimpan banyak senjata. Mikyung yang kutahu, tidak akan menyerah dengan mudah.
Jariku melayang diatas tombol publish. Aku tahu aku punya cerita yang akan membuat heboh. Sasaeng tidak pernah memiliki status yang dihormati dalam masyarakat. Dan juga pembully. Seorang sasaeng yang juga pembully sekaligus pemeras? Semoga Mikyung punya mental yang kuat.
Aku melepaskan pandanganku dari layar ponselku, memandang ke arah photoshoot yang sedang berlangsung. Tatapan mataku sempat bertemu dengan mata Seokjin.
Tidak ada perubahan emosi sedikitpun di wajah kami berdua. Aku kembali menatap ponselku, Seokjin bergerak ke pose selanjutnya.
Itulah kenyataan bagaimana kami menjalani hubungan kami sehari-hari. Seakan-akan kami tidak saling mengenal.
Tapi dalam hatiku aku tahu pasti. Aku menyayangi Ahreum. Aku mencintai Seokjin. Mereka menyayangiku kadang lebih daripada aku menyayangi diriku sendiri.
"Bora! Siap-siap buat ganti kostum ketiga." Salah satu staff berteriak memanggilku.
"Siap!" Aku berdiri dari dudukku. Berbisik kepada diriku sendiri "Ini buat kalian. Wish me luck." Kupencet tombol publish, lalu berlari bergabung dengan staf lainnya.
10 menit berlalu.
Beberapa netizens mulai berkomentar. Menyebutkan nama sasaeng yang salah, kelompok idol yang salah.
30 menit berlalu.
Beberapa netizens mulai menyebut-nyebut "JinApple". Beberapa mulai menyebarkan link artikel yang fotonya diambil oleh BaeMikyung.
3 jam berlalu.
Sepertinya dewa keberuntungan berpihak padaku. Postinganku mulai mendapat perhatian. Ada netizens yang menceritakan tentang foto-foto yang kutempel dipenjuru sekolah. Ada yang bercerita bagaimana Mikyung sering bolos demi menjadi sasaeng.
Ponselku tidak berhenti bergetar karena notifikasi. Aku merasa puas.
- - -
Aku berbaring di tempat tidur sendirian. Badanku rasanya remuk. Sudah seminggu lebih aku tidak bertemu Seokjin.
Di tengah masa promosi begini, sulit baginya untuk menemuiku. Jadwalnya begitu padat, kadang sangat padat hingga ia lebih banyak tidur di mobil daripada di kasurnya.
Aku memeluk bantal. Kami staff, masih beruntung. Walaupun sama-sama harus bekerja hingga hampir tidak sempat makan atau tidur, kami masih diberikan libur bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master's Mind [COMPLETED]
Fanfiction⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ update 2-3x seminggu. Aku adalah milik mereka semua. Tubuhku sudah bukan lagi milikku. Tapi hatiku hanya untuknya satu. Master, aku rindu. Kembalilah padaku. ••• Isi story ini: - Very graphic/explicit sex scenes i...