Aku duduk di sofa, menghadap ke Taehyung yang duduk sambil cengengesan di tempat tidur. Jungkook duduk di belakangku. Rapat. Dadanya terasa menekan ke punggungku.
Aku melirik Jungkook. Pandangan mataku bertanya-tanya apakah yang seharusnya kulakukan.
"Ayo, dimulai wawancaranya." Jungkook menjawab keraguanku dengan nada ceria dalam suaranya. Tangannya memijat bahuku, seakan memberi semangat. "Tanyakan apapun pada V-hyung. Kau pura-pura jadi reporter."
Aku menelan air liurku dengan tegang. "Ehem." Aku berdehem.
"Selamat malam, tuan V. Senang bisa bertemu Anda" ucapku dengan canggung.
"Selamat malam. Aku V dari BTS." balas V tersenyum lebar.
Aku merasakan bibir Jungkook berdesir di leherku. "Teruskan, ini akan menarik." Desahnya.
"V, apa yang sedang kau kerjakan sekarang?"
"Kami sedang menyiapkan tour dunia. Aku juga menulis beberapa lagu buat album kami nanti."
Jungkook meraba payudaraku. Aku sedikit menegang. "Hei, apapun yang kulakukan, kalian berdua profesional ya. Bora harus terus bekerja jadi reporter, dan V-hyung, kau harus menahan dirimu kecuali kau mau video mu lagi horny tersebar kemana-mana."
V menggigit bibirnya. Wajahnya mulai bersemu merah.
Jungkook menyelipkan tangannya ke balik t-shirt yang kupakai, lalu mengelus payudaraku pelan-pelan. Bulu kudukku merinding. Napas Jungkook terasa panas di belakang leherku.
"Ngh...V, lagu tentang apa yang kau tulis?" Aku mulai sulit mengatur nafas.
Mata V tidak berkedip. Suaranya yang dasarnya sudah berat kian memberat "Aku...menulis lagu tentang...ngh...malam yang kuhabiskan bersama teman-teman dekatku..."
Jungkook menyelipkan tangannya ke balik braku. Memainkan puting payudaraku. Aku tertunduk. Badanku mendadak lemas.
"Ahhn...apa yang kau lakukan bersama teman-temanmu?" Aku berusaha tetap pada peranku walaupun suaraku keluar semakin terpatah-patah.
"Just boys thing..." V memejamkan matanya dan menarik nafas dalam berusaha berkonsentrasi "Hanya tentang...ngh...duduk-duduk ngobrol di sekitar api unggun."
Jungkook membetot t-shirtku keras hingga terlepas. Lalu memerosotkan braku ke perut tanpa membukanya.
Tangannya tidak henti meremas payudaraku, sementara mulutnya mulai menjilati leher dan bahuku.
Kewanitaanku mulai terasa panas.
"Kenapa...slurp...kalian berhenti. Lanjutkan wawancaranya." Perintahnya.
"Hhh...V...apakah kau akan main drama lagi?"
"Yeah..." Jawaban V lebih terdengar seperti erangan tertahan.
"Peran apa...angh...yang kau...mmh...inginkan?" Ah, ini lebih sulit daripada yang kukira.
Pantatku melenting ke belakang, menekan pinggul Jungkook. Terasa tonjolan besar disana. Pinggulku mulai bergoyang, menggesek tonjolan itu.
Aku merasakan bibir Jungkook yang menempel di leherku menyunggingkan senyum.
Seakan belum cukup menyiksa kami, Jungkook mulai menyelipkan tangannya ke dalam celanaku. Jari-jarinya bergerak menggelitik.
"Aku ingin...peran...mafia." kejantanan Taehyung tampak mulai menegang dibalik celananya. Ia berusaha keras menjaga sikap dan tidak menyentuhnya sama sekali. Keringat mulai bermunculan di dahinya.
"Kau basah" Desah Jungkook. Ia memasukkan jarinya ke dalam kewanitaanku Menggerakkannya dengan liar karena tertahan celana panjangku.
Jari-jarinya bergerak kemana saja yang memungkinkan di dalam tubuhku. Daripada jari, aku merasa sepeti ada tentakel yang masuk kesana dan menyiksaku dengan kenikmatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master's Mind [COMPLETED]
Fanfiction⚠️ 21+ 🔞🌚 Underage jangan baca ⚠️ update 2-3x seminggu. Aku adalah milik mereka semua. Tubuhku sudah bukan lagi milikku. Tapi hatiku hanya untuknya satu. Master, aku rindu. Kembalilah padaku. ••• Isi story ini: - Very graphic/explicit sex scenes i...