51. Savage Love

1.6K 60 12
                                    

⚠️WARNING⚠️ Chapter ini mengandung scene BDSM yang eksplisit, berhubungan dengan kekerasan fisik dan psikis. Read with cautions.
---------------------------------------------------------

Tanganku perlahan meraba punggung Seokjin, turun, kukuku menggores kulitnya yang halus, terus turun sampai aku menemukan jari-jarinya.

Kugenggam tangannya. Seokjin balas menggenggam tanganku, sejauh yang ia bisa. Tangannya terikat borgol.

Tubuh kami saling menempel, kulit Seokjin terasa lembab oleh keringat. Setiap gesekan mengalirkan rasa hangat. Bibirku perlahan terbuka, Desahan pelan tak bisa kutahan.

Wajah Seokjin maju mendekati wajahku, disaat bersamaan aku menarik kepalaku mundur. Seokjin semakin menjulurkan kepalanya maju, mulutnya terbuka, lidahnya terjulur, siap menciumku.

Aku menarik mundur lagi kepalaku. Seokjin menatapku dengan sedih. Aku tersenyum lebar. Kupeluk lehernya lalu kubenamkan bibirku kedalam mulutnya.

Wajah Seokjin panas, basah dan lengket. Entah sudah berapa lama kami berciuman.

Aku sungguh-sungguh rindu padanya. Kalau bukan karena permintaannya untuk menjadi pet malam ini, mungkin kami sudah akan bertukar orgasme sepanjang malam.

"Apa kita benar-benar mau lanjut jadi dom malam ini?" Jungkook terdengar berkata kencang dengan nada bosan. "Kalian sangat romantis."

"Argh. Bukannya terangsang, kalian malah bikin aku merasa merana karena tidak punya pacar."

Aku turun dari pangkuan Seokjin. Mendorong punggungnya keras, hingga ia menelungkup di kasur. Dengan cepat, kumasukkan vibrator kedalam bokongnya. Lalu kutarik tubuhnya agar ia kembali duduk.

Aku turun dari kasur, lalu duduk di pangkuan Jungkook yang duduk di kursi menghadap ke kasur.

Tangannya langsung meraba dadaku, menyelip masuk kedalam bra. Tangan satunya meremas-remas pahaku. Jungkook selalu liar, dan agak kasar.

Kadang gayanya terasa seperti pemaksaan. Tapi, siapa yang bisa menolak pria seindah Jungkook.

Aku mengambil ponselku, menyalakannya lalu memberikannya ke Jungkook. "Coba ini."

Mata Jungkook membelalak bersemangat saat melihat app yang kubuka. Sambil tertawa jahil, ia menekan satu tombol.

Seokjin menegang. Matanya membelalak. Bibirnya terbuka membentuk huruf o.

"Ahhh... a...aaakkk." Ia mengerang.

Lidah jungkook menjulur diantara bibirnya, menjilati dengan bersemangat. Ia meringis lebar, lalu memencet tombol lain.

"Aheung.... Aaahhh... Enak... Uuughh..." Seokjin merunduk. Wajahnya meringis seperti menahan sakit. Nafasnya mulai terputus-putus.

Jungkook menekan tombol off. Seokjin masih membungkuk terengah-engah.

"Damn. Vibrator wireless." Ia menciumi leherku dengan lapar. "Seks kalian benar-benar di level yang berbeda."

Jungkook menarik bahuku, ia berbisik di telingaku. "Jin hyung harus benar-benar dipatahkan kalau kau ingin melihat bagaimana kelakuannya saat ia menjadi pet."

"Dipatahkan? Maksudmu?"

"Mentalnya sangat kuat." Nafas Jungkook terasa panas di leherku. Tanpa sadar tanganku mulai membelai tubuhnya. "Kau harus habis-habisan merendahkannya. Kalau tidak dia hanya akan seperti main-main menjadi pet. Tidak menyenangkan."

Aku menatap Jungkook dengan kaget. Tapi Jungkook hanya menggigit bibirnya sambil mengangguk kecil.

"Kurasa kau tidak akan bisa. Biar aku yang melakukannya. Kau ikuti aku saja." Ia mengelus punggungku. "Biasanya Jin hyung akan butuh after care yang cukup lama setelahnya. Tapi bisa juga tidak. Kita lihat saja nanti."

Master's Mind [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang