Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu KELELAHAN, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.”
(HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)Setiap kali terjadi sebuah peristiwa, terimalah sebagai qadarullah. Baik atau buruk, suka atau tidak suka merupakan sebuah ketetapan. Ingat bahwa daun jatuh ke tanah ada gunanya sebagai pupuk. Begitulah siklus kehidupan.
Peristiwa demi peristiwa yang diizinkan hadir, maka sikapilah dengan:
1. Tanyakan Apa Pesan Allah
Bukalah Al-Qur'an dan berdoa meminta petunjuk kepada Allah agar diberi jalan lurus serta kemudahan menjalankan petunjuk dari Allah.
2. Bagaimana Respon Rasulullah.
Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur'an, maka sebagai umat-Nya yang ingin bersatu dengan Baginda kita tiru akhlak Beliau nan mulia.
3. Kenikmatan Taubat dan Ilmu
Bisa jadi peristiwa demi peristiwa merupakan teguran untuk kembali, sedang kita selama ini kufur nikmat dan berbuat dosa. Adanya hal tersebut juga menambah pemahaman kita, untuk lebih membuka diri untuk belajar, mengamati, serta memahami.