Setiap peristiwa dihadirkan Allah ada hikmahnya. Terima dengan sabar dan tabah, karena jikalau kita memutuskan untuk menghindar akan ada jatah ujian yang diberikan untuk kita.Jadikanlah kebaikan dan keburukan sebagai sarana tobat serta jalan menuju Allah. Pada akhirnya, kita akan dinilai Allah bagaimana kita menyikapi ujian demi ujian tersebut.
Allah Ta'ala berfirman,"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun."
(QS. Al-Mulk [67]: 2)
Ingatlah manisnya kesabaran, serta pertolongan Allah itu dekat. Allah tidak akan menguji hamba-Nya kecuali Allah sudah mengukurnya. Allah yakin hamba-Nya sanggup. La tahzan!Banyak cara yang dilakukan setan untuk menyesatkan manusia. Pertama, menjanjikan kemiskinan, sehingga manusia menjadi kikir (QS Al-Baqarah: 268). Kedua, menyuruh pada kejahatan, sehingga manusia lupa kebaikan. Ketiga, menciptakan permusuhan di antara sesama manusia, sehingga konflik dan perang terjadi di mana-mana (QS Al-Maaidah: 14). Keempat, meniupkan angan-angan kosong, sehingga manusia malas berusaha dan bekerja keras (QS. An-Nisaa': 20).Itulah berbagai tipu daya setan untuk mengganggu dan menjerumuskan manusia ke lembah kehinaan. Dalam kitab Ihya' 'Ulum al-Din, Imam Ghazali menggambarkan hati orang mukmin ibarat sebuah benteng, sedangkan setan ibarat musuh yang akan merobohkan benteng itu.Maka untuk menjaga dan menyelamatkan benteng itu, kata Ghazali, orang mukmin harus menutup semua jalan masuk atau akses menuju benteng, sehingga setan tak dapat mendekat dan menguasainya.Namun, lanjut Ghazali, tak mungkin seseorang bisa menutup akses ke benteng itu bila tidak mengetahui jalan masuk atau pintu-pintunya. Ini berarti, tugas pertama yang harus dilakukan adalah mengenali pintu-pintunya, lalu menutupnya rapat-rapat sehingga musuh tidak bisa mendekat karena kehilangan akses.Di antara pintu-pintu yang harus dikenali itu, menurut Ghazali, adalah pintu amarah dan syahwat, pintu dengki dan iri hati, pintu makan minum secara berlebihan, pintu cinta dunia, pintu tergesa-gesa, dan pintu buruk sangka kepada sesama umat Islam.Dalam ilustrasi lain, Ghazali menggambarkan setan seperti anjing kelaparan yang selalu mendekat. Kalau hati kita kotor, dalam arti banyak ''santapan setan'' di dalamnya, maka ia akan terus menyerang.Ia tidak akan lari hanya dengan gertakan atau dengan membaca ta'awwuz atau hawqalah. Tapi, kalau hati kita bersih, maka dengan hanya menyebut asma Allah, ia sudah lari terbirit-birit.Jadi, tipu daya setan sesungguhnya tidak berpengaruh bagi orang takwa yang jiwa dan hatinya bersih. Firman Allah, ''Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuatannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.'' (QS. An-Nahl: 99).
Sesungguhnya setan dengan godaan halusnya, (pada awalnya) dia menampakkan (kepada seseorang) bahwa berdoa di sisi kuburan itu baik, dan bahwa berdoa seperti itu adalah lebih baik daripada berdoa di rumahnya atau di masjidnya atau di waktu sahur.
Jika hal itu telah meresap padanya, maka setan membawanya ke tahap berikutnya. Dari tahap berdoa di sisinya menuju ke tahap berdoa (ber-tawassul) dengannya (kuburan) dan bersumpah dengannya dalam meminta kepada Allah. Dan hal ini lebih parah dari sebelumnya. Karena kedudukan Allah lebih agung (dan tidak pantas) untuk disumpahi, atau dimintai dengan menyebut salah seorang makhluk-Nya, dan para imam islam telah mengingkari hal itu.
Jika setan telah meresapkan padanya bahwa bersumpah dengannya dalam meminta kepada-Nya dan doa (ber-tawassul) dengannya itu lebih menunjukkan pengagungan dan penghormatan, dan lebih ampuh untuk mengabulkan hajatnya, maka setan membawanya ke tahap berikutnya, yaitu: berdoa meminta langsung kepadanya (kuburan), bukan kepada Allah lagi.
Kemudian setelah itu, setan membawanya ke tahap yang lain, hingga dia menjadikan kuburan itu sebagai berhala yang dia tunggui, dia terangi dengan lentera, dia gantungi kain sitar, dia bangun masjid di atasnya, dia ibadahi dengan bersujud untuknya, ber-thowaf mengelilinginya, menciumnya, mengusapnya, bersafar kepadanya, dan menyembelih di sisinya.
Kemudian setan membawanya ke tahap yang lain, yaitu tahap mengajak manusia untuk menyembah kuburan itu, dan menjadikan hari khusus untuk perayaan dan upacara, dan dia katakan bahwa hal itu lebih berguna bagi mereka, baik di dunia maupun di akherat.
[Ibnul Qoyyim –rohimahulloh– dalam kitabnya: Ighotsatul Lahafan 1/296-298].
Oleh karena itu, waspadalah terhadap tipu daya setan, dan lihatlah diri masing-masing, sudah sampai tahap manakah setan membawanya... semoga Allah melindungi kita dan kaum muslimin dari godaannya.
Allah ta'ala berfirman,
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
"Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Diaah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa" (QS. An Najm:32)
Mengenai ayat ini, Syaikh Abdurrahman As-Si'di menerangkan bahwa terlarangnya orang-orang beriman untuk mengabarkan kepada orang-orang akan dirinya yang merasa suci dengan bentuk suka memuji-memuji dirinya sendiri. (Taisir Karimir Rahman).
Kebiasaan merasa diri suci merupakan perbuatan yahudi dan nasrani yang jelas-jelas dicela oleh Allah ta'ala,
وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً
"Dan mereka berkata, 'kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka kecuali selama beberapa hari saja" (QS. Al Baqarah: 80).
Bahkan, saking merasa sucinya, mereka merasa bahwa hanya merekalah yang paling layak masuk surga.
وَقَالُوا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ كَانَ هُودًا أَوْ نَصَارَى
"Dan mereka berkata,'Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang yahudi dan nasrani" (QS. Al Baqarah: 111).
Referensi:
https://www.republika.co.id/berita/q1bwi5320/ragam-cara-setan-sesatkan-manusia-dan-cara-mengatasinyahttps://muslimah.or.id/6537-halusnya-godaan-dan-tipu-daya-setan.html
https://muslim.or.id/22354-diantara-tipu-daya-setan-merasa-diri-suci.html