Ustadz Arifin Ilham rahimahullah pernah mengatakan, "Hidup rasanya-rasanya lebih banyak Alhamdulillah dibanding Innalillah." Artinya: nikmat Allah kepada kita sangat luar biasa jika kita menggunakan akal dan hati nurani. Sedangkan, musibah hanya bagian kecil dari kehidupan yang sudah Allah tetapkan kadar-Nya. Allah juga sudah menetapkan sesuatu dengan ukuran.
Allah Ta'ala berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An-Nahl [16]: 18)
Milikilah waktu untuk berduaan dengan Allah agar semakin mengenal Dzat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah terlalu sibuk mencari penghidupan, hingga melupakan siapa yang memberi hidup.
Allah memberikan kita jatah waktu, apakah akan digunakan untuk menyelamatkan kita di akhirat atau justru sebaliknya. Bahwa Allah mudahkan jalan kita ibadah juga merupakan nikmat dari-Nya. Sudahkah kita bersyukur?
