Kenyamanan merupakan bonus atau hak khusus (privilege). Jika sesuatu itu benar, maka utamakan kebenaran dulu. Kebaikan akan menyusul. Kebenaran itu ada standarnya bagi muslim, yaitu: Al-Qur'an dan Hadits.
Lalu, kenyamanan juga sifatnya subyektif. Nyaman untuk A, belum tentu untuk B. Nyaman hanya bisa dirasakan. Rasa bisa sesuai selera maupun hati nurani dan norma.
Kenyamanan sesuai penilaian dan kriteria siapa? Ambil contoh saja. Misalnya: nyaman bagi karyawan adalah jika bekerja beban wajar, gaji besar, banyak bonus/tunjangan/asuransi, serta sering liburan. Tentu nyaman sekali. Namun, apakah sanggup perusahaan memenuhi itu? Ada yang sanggup dan ada yang tidak. Hak upah karyawan biasanya ditentukan oleh kesepakatan bersama atau diatur dalam UMR (Upah Minimum Regional).
Jangan lakukan kepada yang lain apa yang kita tidak suka jika menerimanya. Terkadang, kita sangat peka jika memperoleh sesuatu, namun tidak peka jika kita sendiri yang berbuat. Astaghfirullah wa 'aatubu ilaih.
Hanya dengan sifat rahman-rahim, kebijaksanaan, serta keikhlasan kita bisa saling memberikan aman-nyaman pada lingkungan. Periksa; apa risiko akan sesuatu, jika tidak masalah baru lakukan. Ini butuh latihan (mujahaddah).
"Jangan lakukan terhadap orang lain apa yang kamu tak ingin orang lain melakukannya terhadapmu." (Gus Mus/A. Mustofa Bisri, pepatah lama)
Rasulullah bersabda,الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا " متفق عليه
"Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain." (Muttafaq alaihi)Psikolog, Setyaningrum Rosdiana menambahkan, bahwa keberanian untuk menghadapi tantangan hidup adalah kunci keberhasilan. Semua ini bisa terwujud dengan baik, tentunya dengan perhitungan yang matang. Asal masih dalam batas wajar, semua hal positif yang akan dioba, tentu mudah untuk menciptakan sebuah kenyamanan yang baru.Psikologi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari megnenai perilaku manusia dan juga proses mental serta pemikirannya.
Psikologi termasuk ilmu yang masih muda, mengingat dulu tidak ada kajian terkait manusia. Banyak yang merasa bahwa manusia hanyalah salah satu makhluk yang sama-sama berlomba mencari makan dan juga berusaha untuk mengatakan bahwa mereka sama seperti makhluk lainnya dan perbedaannya hanya untuk pikiran atau otak saja.Psikologi sendiri merupakan dua kata yang terdiri dari jiwa dan juga ilmu. Dimana ilmu ini lumayan dibutuhkan dan juga diharapkan keberhasilannya.
Lalu jika hanya membicarakan jiwa maka bagaimana dengan perasaan manusia. Bagaimana ilmu psikologi mempelajari perasaan manusia dan hakikatnya seperti apa perasaan dalam lingkup ilmu psikologi?
1. Ciri Perasaan
Pertama yang bisa kita kenali adalah ciri dari perasaan. Dimana perasaan memang digolongkan menjadi beberapa ciri yang bisa dikenali. Pertama perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lan khususnya persepsi. Sebagai contoh dalam diri seseorang biasanya timbul perasaan gelisah karena tiba-tiba mengingat akan hal secara mendadak atau trauma di masa lalu. Selain itu contoh lainnya adalah perasaan gembira jika mendapatkan apa yang diinginkan.
Selanjutnya adalah perasaan yang sifatnya individualis atau subjektif. Dalam hal ini ciri perasaan selanjutnya yang bisa terjadi adalah adanya perasaan subjektif, dimana pada saat menonton sebuah pertandingan sepakbola kita bisa saja sedih karena tim lain kalah. Padahal sudah terbukti permainannya baik, namun kita juga bangga karena tim lainnya yang kita dukung mendapatkan kemenangan. Selain itu biasanya terjadi di keluarga, karena hubungan darah menyebabkan adanya perasaan yang subjektif.
2. Keadaan Jasmani atau Fisik Individu yang Bersangkutan
Selanjutnya adalah perasaan yang biasa terjadi jika berkaitan dengan seseorang yang tengah sakit. Biasanya perasaan akan menjadi lebih sensitif ketika seserorang sedang sakit. Mereka akan merasa dikasihani, tidak diberi kesempatan, tidak di percaya dan menurunnya kepercayaan diri. Terutama jika hal ini dialami oleh anak-anak yang telah mengalami hal berat atau masalah. Untuk itu banyak orang yang mencoba menjaga perasaan mereka mengingat mereka tidak bisa melakukan apapun pada rasa sakitnya.
Selain itu mereka yang harus terlahir memang tidak lengkap secara fisik dan merembet ke arah Gangguan Kepribadian dalam Psikologi Klinis. Sehingga sikap atau perilaku yang bisa kita lakukan yakni menghargai karena bukanlah salah mereka, sehingga menjaga perasaan merupakan jalan satu-satunya.
3. Struktur Kepribadian Individu dalam Mengalami Suatu Perasaan
Selanjutnya adalah perasaan yang bergantung pada struktur kepribadian seseorang, dimana banyak orang yang terlahir dengan jenis emosi yang berbeda-beda. Kita jelas tidak bisa memaksakan seperti apa orang lain dan bagaimana perasaan mereka. Namun kita juga bisa menyatakan nyaman atau tidak dengan respon orang lain khususnya respon pada perasaan kita. sebagai contoh mereka yang mudah marah atau tempramen, mudah tersinggung akan hal yang simple dan juga sederhana. Kemudian mereka yang terlalu halus dan juga mudah tersentuh atau tersinggung membuat banyak orang sulit beradaptasi dengan mereka.
4. Suasana Hati
Kita bisa sebut suasan hati atau mood seseorang. Nyatanya perasaan juga bisa berpengaruh pada hal tersebut. Dimana keadaan temporer pada diri individu bisa sangat bergantung pada suasana hati seseorang. Untuk itu banyak orang sengaja menunggu suasana hati sampai baik agar bisa melakukan kegiatan dengan baik. Namun jika ada yang bermasalah dengan suasana hatinya, maka sudah masuk ke Gangguan Psikologi dalam KomunikasiBiasanya ketika sedang kalut atau sedang peka, jelas kita tidak akan bisa melakukan hal yang membahagiakan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan keputusan tepat maka akan berbahaya.
5. Intensitas Perasaan
Selanjutnya adalah bergantung pada intensitas perasaan masing-masing individu. Berikut ini beberapa hal yang termasuk kedalam intensitas perasaan:Intensitas perasaan persepsi lebih kuat antara individu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja kita bertemu dengan seseorang yang kita cintai setelah lama. Atau mungkin bertemu dengan saudara kandung yang sudah lama berpisah. Jelas hal tersebut akan memberikan perasaan yang kuat dan saling terkait.Selanjutnya adalah Intensitas perasaan yang bisa kita rasakan ketika menggunakan pengamatan indra pembau dan pengecap. Dimana tidak dipungkiri bahwa perasaan dan hal berbau biologis dan fisik memang berkaitan dan menghasilkan intensitas yang lebih tinggi dibanding perasaan. Jika kita melihat atau melalui sebuah kejadian menggunakan penglihatan dan pendengaran maka akan lebih terasa. Contohnya saja ketika kita mencium bau busuk di sekitar kita lebih intens dari pada mendengar suara gaduh.Selanjutnya adalah Intensitas yang telah dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Contonya adalah dulu ketika kita mendengar suara atau lagu yang mendayu-dayu maka kita langsung mematikan atau merasa muak. Namun sekarang ini karena banyaknya lagu tersebut diputar menjadikan kita semakin terbiasa dan akhirnya ikut menikmati alunan lagu tersebut.Intensitas perasaan turun , biasanya ini terjadi jika kita kehilangan passion ketika kita menyuka sesuatu. Atau misalnya ketika kita pertama kali mendengarkan musik ada rasa yang sangat senang dan juga bahagia, namun ketika kita memutarnya berkali-kali akan timbul rasa bosan dan muak mendengarnya.
6. Dimensi Perasaan
Membicarakan mengenai dimensi perasaan, ahli psikologi, Wund menyatakan bahwa perasaan itu memiliki 3 dimensi, yaitu :Perasaan senang dan tidak senang. Contohnya yaitu perasaan yang berkebalikan dalam satu sistem. Dimana pasien senang karena penyakitnya dinyatakan sembuh atau pengobatan dinyatakan berhasil. Namun ada juga perasaan sedih dari dokter dan perawat yang telah merawat pasien tersebut selama jangka waktu yang lama sehingga merasa ditinggalkan.Selanjutnya adalah perasaan excited atau inner feeling. Dimana perasaan tersebut bisa dialami oleh individu yang disertai perilaku atau perbuatan yang terlihat atau nampak. Misalnya dengan mewujudkan rasa senang melompat kegirangan atau menari-nari, jika merasa marah memukuli benda untuk melampiaskan kekesalan. Seperti itulah perasaan bisa berjalan.
Perasaan expectancy atau release feeling, dimana perasaan ini lebih kepada harapan agar apa yang diinginkan tercapai. Sebagai contoh, akan merasa bahagia apabila kelak jika bisa meneruskan jenjang kuliah setelah lulus dari SMA. Dan hal tersebut benar-benar terbukti, sehingga merasa sangat gembira.
7. Jenis Perasaan
Selanjutnya adalah jenis perasaan yang dirangkum menjadi 4 jenis oleh ahli Max Scheler, perasaan itu ada 4 macam diantaranya adalah:Perasaan pengindraan/indriawi atau biasa disebut sebagai perasaan tingkat sensoris. Dimana pengertiannya adalah perasaan yang berhubungan dengan indra, rangsangan jasmaniah dan sejenisnya seperti bau, dingin, panas, geli, yang nantinya menimbulkan perasaan senang,sedih dan lainnya.Selanjutnya perasaan kehidupan vital dimana perasaan tersebut memang berhubungan dengan fungsi hidup atau kondisi jasmaniah. Misalnya lelah setelah berolahraga, haus, lapar, kurang tenaga dan pusing .Perasaan kejiwaan atau psikis, yaitu perasaan yang dapat diberi motivasi, misalnya rasa gembira, susah, sedih, takut, kecewa dan perasaan lainnya yang lebih kearah kejiwaan.Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan kepribadian, terutama biasanya terjadi pada pria misalnya harga diri, pengakuan akan status dan keberadaannya dan hal lainnya.
Waktu Perasaan terjadi, Sebagaimana dipaparkan oleh Bimo Walgito (1989), dalam dimensi perasaan sebenarnya tertuang lagi paparan mengenai waktu dari perasaan. Menurut Stern ada beberapa waktu yang menggambarkan mengapa perasaan muncul.Perasaan present, yaitu: perasaan yang berhubungan dengan situasi actual atau yang sedang terjadi saat itu juga. Sebagai contoh bisa merasakan senang karena anak mendapatkan beasiswa untuk sekolah selama 3 tahun berturut-turut. Hal ini akan berlangsung sampai seterusnya selama tidak ada kejadian yang memotong perasaan tersebut.Perasaan yang menjangkau maju, yaitu perasaan yang sengaja diletakan untuk waktu yang selanjutnya. Seperti halnya orang tua yang merasa bangga dengan kepintaran anaknya sehingga mereka berharap bahwa anaknya bisa menjadi pilot dan membanggakan mereka.Perasaan yang berhubungan dengan waktu lampau, misalnya merasa sedih apabila mengingat masa lalu terutama jika perasaan tersebut dibumbui kejadian yang menyebabkan trauma atau merasa sedih ketika mengingatnya.Berdasarkan nilai-nilai hidup yang didapatkan oleh ahli Sranger jelas apa yang kita kejar dalam hidup kita nantinya akan mempengaruhi pikiran dan tindakan ada kedepannya. Selain itu akan mendapat perasaan-perasaan psikis lainnya seperti halnya, perasaan ekonomis, perasaan estetis, perasaan kuasa, perasaan sosial dan perasaan lain yang dianggap bisa menimbulkan rasa puas dan tidak puas, senang dan tidak senang dan sebagainya. Mengingat stimulan perasaan memang datang dari luar bukan hanya dari dalam saja.
Referensi:
1. https://dosenpsikologi.com/proses-keluar-dari-zona-nyaman
2. https://dosenpsikologi.com/hakikat-perasaan-dalam-psikologi