Tentang: Ikhlas itu Anugrah (15)

2 0 0
                                    

Allah Ta'ala berfirman,

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan."
(QS. At-Talaq [65]: 7)

Segala perkara di dunia ada atas izin serta pertolongan Allah. Begitupula dengan kelapangan sesudah sempit. Pada saat sempit, Allah sedang ingin memberikan kita pelajaran demi pelajaran sesuai tingkatan.

Maka, ketika terbangun dari tidur, yaitu: kematian kecil bergegaslah untuk memenuhi hak-hak Allah. Tinggalkan dosa, jalani yang wajib, serta tambah yang sunnah. Agar Allah rida menolong kita.

99 Catatan IlmaWhere stories live. Discover now