Persepsi dan cara kita memperlakukan orang lain, selalu menyangkut apa yang ada di dalam. Maka, perbaikilah apa yang di dalam. Bersihkan hati dengan zikrullah, karena Allah melihat hati kita.عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian." (HR. Muslim no. 2564).
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Amalan yang dibalas oleh Allah adalah amalan yang disertai niat yang ikhlas dan benar.
2- Kita harus lebih memperhatikan keadaan hati dari berbagai sifat tercela.
3- Memperbaiki hati lebih didahulukan daripada memperhatikan amalan lahiriyah. Yang utama, hati diperbaiki dengan memperhatikan akidah.
4- Amalan seseorang bisa jadi nampak baik secara lahiriyah, namun hatinya rusak. Oleh karena itu, tetap kita berinteraksi dengan orang semacam ini dengan memperhatikan lahiriyahnya. Sedangkan hatinya yang rusak adalah urusannya dengan Allah.
Jika engkau ingin mendapatkan pertolongan dan perlindungan, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyebutkan dalam firman-Nya,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah niscaya Dia akan menolong dan mengokohkan kedudukan kalian." (QS. Muhammad:7)إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl:128)إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدّاً"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan di hati mereka rasa kasih sayang." (QS. Maryam:96)Yakni kecintaan dan kasih sayang orang-orang yang beriman.Al-Imam At-Tirmidzy rahimahullah menyebutkan suatu hadits dalam kitab beliau dari shahabat Anas rahimahullah sampai kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,"Barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya, Allah akan jadikan kemiskinan ada di depan matanya, dan Allah akan cerai-beraikan urusannya. Padahal dunia itu tidak akan diberikan kepadanya kecuali sebatas yang telah ditentukan untuknya. Tidaklah dia melalui sore melainkan merasa miskin, dan tidaklah dia berpagi kecuali merasa miskin pula. Dan tidaklah seorang hamba menghadapkan hatinya kepada Allah Ta'ala kecuali Dia akan jadikan hati-hati orang beriman mendatanginya dengan rasa cinta dan kasih-sayang. Sesungguhnya Allah sangat bersemangat di dalam membalas segala kebaikan."Kalau engkau ingin terlindung dari kejahatan manusia, maka Allah memberikan jaminan perlindungan dari kejahatan hamba-hamba-Nya melalui ibadah yang benar. Allah berfirman,أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِن دُونِهِ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ. وَمَن يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّضِلٍّ أَلَيْسَ اللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي انتِقَامٍ"Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka menakut-nakuti engkau dengan (sesembahan) selain Allah? Barang siapa disesatkan oleh Allah maka tidak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk kepadanya. Dan barang siapa diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi berkuasa untuk mengazab?" (QS. Az-Zumar:36-37)
Cara memperbaiki hubungan dengan Allah:1. Mengikhlaskan semua amalan dan ibadah hanya untuk Allah.2. Menjaga sholat dengan khusu' hanya kepada-Nya.3. Memperbanyak doa dan bersyukur dalam segala keadaan. 4. Bertaubat atas setiap dosa 5. Memuji, dzikir dan mensucikan Allah dengan tasbih, tahlil dll setiap saat.6. Mencintai Allah dan semua yang Allah cintai 7. Bersabar atas musibah dan ridho dengan takdir Allah (Qodarallah)8. Jangan takut kecuali dari Allah. 9. Pasrah dan menerima secara totalitas semua keputusan dan ketentuan hukum Allah (Qonaah) 10. Selalu mengingat nikmat Allah dan menggunakannya pada ketaatan kepada Allah.11. Selalu berusaha mengambil pelajaran dan tadabbur Al-Qur'an.12. Selalu merasa diawasi Allah dalam segala keadaannya.13. Beramal dengan semua yang Allah cintai dan ridhoi sehingga menjadi bersifat mukmin dan takwa.
Abu Nu'aim rahimahullah dalam kitabnya, Al-Hilyah, menyebutkan suatu riwayat dari Abdullah bin Aun rahimahullah bahwa dahulu para ahli fikih saling berpesan dan mengirim surat di antara mereka dengan,"Barang siapa yang beramal untuk akhiratnya, Allah akan memberi kecukupan bagi kehidupan dunianya.Barang siapa yang memperbaiki urusan pribadinya dengan Allah, Allah akan memperbaiki apa yang tampak darinya.Barang siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia."Abu Hazim rahimahullah mengatakan, "Tidaklah seseorang memperbaiki hubungannya dengan Allah melainkan Allah akan memperbaiki hubungan dengan sesamanya. Sebaliknya, tidaklah jelek hubungan seseorang dengan Allah melainkan Allah akan burukkan hubungan dia dengan orang lain. Demikian itu karena berbuat baik kepada satu orang tentu lebih mudah daripada berbuat baik kepada semua orang. Sungguh ketika hubunganmu dengan Allah baik maka semua orang akan condong kepadamu. dan ketika hubunganmu dengan-Nya buruk maka semua orang akan berpaling meninggalkanmu."Wahai saudariku, yakinlah bahwa pertolongan dan kekuatan dari Allah – keduanya akan terjaga dan terpelihara — manakala engkau istiqamah di atas jalan yang benar. Perbaikilah hubunganmu dengan Allah, niscaya dengannya engkau akan mendapatkan kebahagiaan jasmani dan ruhani.Jika Allah memberikan karuni kepadamu seorang suami yang shaleh, bijak, dan adil, maka itulah kabar gembira berupa kebahagiaan lahir dan batin. Namun, bila engkau diuji dengan suami yang tiada menjaga hak-hak Allah yang ada padamu, maka janganlah engkau abaikan kebahagiaan batinmu yaitu sikap senantiasa pasrah akan takdir Allah dan sabar atas ujian yang diberikan-Nya. Demikianlah seharusnya keadaan orang orang yang sabar dan jujur.
Abu Bakar As Shiddiq ra pernah mengatakan,"Kami diuji dengan kesukaran, maka kami tahan sabar. Tapi, ketika kami diuji dengan kesenangan, kelapangan, hampir kami tidak sabar."
Sumber:https://muslimah.or.id/4981-nasihat-kepada-saudari-muslimah-perbaikilah-hubunganmu-dengan-allah-niscaya-allah-akan-memperbaiki-hubunganmu-dengan-manusia-di-sekitarmu-bag-1.htmlhttps://rumaysho.com/3373-perhatikanlah-hatimu.htmlhttps://muslimah.or.id/4983-nasihat-kepada-saudari-muslimah-perbaikilah-hubunganmu-dengan-allah-niscaya-allah-akan-memperbaiki-hubunganmu-dengan-manusia-di-sekitarmu-bag-3.html