Seorang yang kuat merupakan ahli dalam menguasai dirinya, meliputi: godaan hawa nafsu dan bisikan setan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ »
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.”
Hal ini hanya bisa dilakukan dengan senantiasa memiliki hubungan dengan Allah. Allah Maha Melihat apa yang dilakukan hamba-hamba Allah di dunia.
Hidayah merupakan petunjuk Allah, taufik merupakan dorongan sehingga seorang hamba melakukan hidayah Allah, sedangkan inayah merupakan bantuan, pertolongan, serta penjagaan Allah. Ma'unah yang merupakan pertolongan Allah juga bagian dari inayah, namun biasanya ma'unah terjadi saat situasi genting.
Allah Ta'ala berfirman,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
(QS. Al-Fatihah [1]: 5)
