Emosi merupakan sisi manusiawi, namun perilaku bisa dipilih. Emosi dan rasanya diterima, ditemani, dan dipersilakan jika sudah mau pergi.
Kalau orang yang emosi ke luar harus disalurkan, terima dulu emosinya. Pakai teknik yang paling efektif buat diri sendiri. Masing-masing orang bisa beda-beda; ada yang emosi ke luar dan ada yang ke dalam. Mereka yang emosi ke luar tidak masalah jika emosinya diketahui orang lain, sedangkan emosi ke dalam sebaliknya. Tapi intinya: sadar nafas. Cuma karena lupa bernafas, kita bisa salah langkah. Ya, sesederhana itu.
Jangan merasa paling benar hingga tidak mau mendengarkan yang lain. Jangan merasa paling pintar, karena orang pintar dan hebat bisa salah dan gagal. Orang pintar yang biasa sukses, biasa apa-apa cepat, biasa apa-apa lancar dan jadi, keadaan harus sesuai kontrol maka bisa agak susah untuk hanyut berserah mengikuti alur kehidupan. Tawakkal adalah kuncinya. Ustadz Nuzul Dzikri, Lc berkata bahwa dalam hidup kita perlu mengetahui aturan main. Itu saja.Tidak perlu juga terlalu membenci kritikan. Itulah yang menjadikan kita membumi. Jika kita senantiasa dipuji saja, maka akan ada keangkuhan, kesombongan, serta sikap semena-mena.
Allah Ta'ala berfirman,
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ"(yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal."(QS. An-Nahl [16]: 42)
Ada sebuah doa yang biasa kita ucapkan dalam shalat. Kita acapkali buru buru dalam membaca doa pada saat duduk diantara 2 sujud ini, padahal bila diresapi, maknanya sangat dalam dan menyentuh hati sebagai bukti penghambaan atau seriusnya kita dalam memohon kepada yang maha Rahman dan Rahim saat melaksanakan shalat.
Bacaan dua sujud tersebut adalah:1. Rabbighfirli (Tuhanku, ampunilah aku)Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku. Hamba hanya manusia berlumuran dosa yang tidak luput dari kesalahan, sedangkan Engkau adalah Maha Pengasih lagi Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosaku dan jauhkan hamba dari segala macam perbuatan dosa.2. Warhammi (Kasihanilah aku)Sayangilah hamba-Mu yang lemah dan tak berdaya ini. Jangan sampai hamba ditinggalkan sendiri tanpa belas kasih-Mu. Celaka, celaka aku Ya Allah bila Engkau tidak menyayangi aku.3. Wajburni (Cukupkanlah segala kekuranganku)Ya Allah, cukupkanlah segala kekuranganku. Jangan sampai hati ini selalu merasa kurang dan kurang yang akan selalu menyiksaku dan malah semakin menjauhkan aku dari-Mu Ya Allah. Jadikan hamba orang yang selalu bersyukur atas apa yang Engkau berikan kepadaku, baik itu wujudnya yang manis ataupun pahit.4. Warfa'ni (Angkatlah derajatku)Tingkatkan derajat iman dan takwaku di hadapan-Mu Ya Allah. Dan angkatlah derajatku di hadapan-Mu Ya Allah. Jangan sampai diriku dihinakan oleh-Mu di dunia maupun di akhirat.5. Warzuqni (Berikan rezeki kepadaku)Berikanlah hambamu rezeki kecil berupa sandang, pangan dan papan untuk menopang ibadahku, berikan pula hambamu rezeki besar berupa udara, air, tanah dan api. Dan semoga Engkau limpahkan kepadaku nikmat yang agung, yaitu: nikmat iman dan Islam.6. Wahdini (Berilah aku petunjuk)Tunjukkan jalan Islam yang benar dan lurus kepadaku Ya Allah. Jangan biarkan aku tersesat saat menempuh perjalanan duniawi yang penuh cobaan dan godaan ini. Berikanlah aku keteguhan dan kekuatan iman yang kokoh.7. Wa'afini (Berikan kesihatan kepadaku)Betapa besarnya nikmat sehat yang Engkau berikan kepadaku selama ini. Semoga sehatku ini bisa aku gunakan untuk beribadah kepadaMu bukan untuk menentang perintah-Mu. Sehatkan pula rohaniku, bersihkan hambamu ini dari segala penyakit hati yang bisa merusak iman di dalam dadaku.8. Wa'fu'anni (Berikan ampunan kepadaku)Ampunilah segala kesalahan dan dosa-dosaku. Tanpa ampunanMu, celakalah hamba-Mu ini Ya Allah. Jangan biarkan hamba-Mu ini suka mengulang-ngulang kesalahan yang sama.Itulah sedikit makna doa dalam bacaan duduk di antara dua sujud.
Setiap hari seorang muslim melakukan ibadah shalat. Maka, berusahalah untuk khusyuk dalam shalat. Khusyuk bisa didapat dengan mengerti doa-doa yang kita panjatkan dalam shalat, Tumani'nah, menyertakan hati, serta membayangkan seolah-olah shalat yang terakhir.Khusyuk menurut KBBI artinya: penuh penyerahan dan kebulatan hati; sungguh-sungguh; penuh kerendahan hati.
Allah Ta'ala berfirman,وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS. Al-Baqarah [2]: 45).
Dalam bahasa Imam Qatadah, orang-orang yang khusyuk adalah mereka yang merendahkan diri, menundukkan jiwa yang diperlihatkan oleh anggota badan dengan diam dan pasrah. "Khusyuk di dalam hati maksudnya adalah sungguh-sungguh dalam melaksanakan shalat dengan memasrahkan diri sepenuhnya," tuturnya.
Ada golongan orang yang mendapatkan naungan 'Arsy Allah sebagaimana dikuatkan riwayatnya oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (2: 144).
Hadits lengkapnya berbunyi sebagai berikut.عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُDari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ(1) imam yang adil,وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Aku benar-benar takut kepada Allâh.'وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, sertaوَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ(7) seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya." (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
Referensi: 1. https://perkarahati.com/2019/02/13/makna-mendalam-dari-doa-pada-saat-duduk-diantara-dua-sujud-saat-shalat2. https://rumaysho.com/15759-khutbah-jumat-tujuh-golongan-yang-mendapatkan-naungan-allah-pada-hari-kiamat.html