Ketika kita sadar, kita bisa memilih perilaku, tindakan, atau keputusan berdasarkan akal sehat. Pernah, suatu ketika ada error di alat kita atau pekerjaan kita, kemudian panik. Apa yang terjadi? Kepanikan membuat kita melakukan tindakan yang keliru.
Pengalaman memberikan pelajaran untuk sadar diri. Hidup di channel sendiri dan fokus, agar tidak perlu terpengaruh kemudian membandingkan kemana-mana.
"Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat."
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ"Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,(5) Hidupmu sebelum datang matimu."(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Allah Ta'ala berfirman,فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain."(QS. Al-Insyirah [94]: 7)