Tentang Kepercayaan

8 1 0
                                    

Kepercayaan merupakan sesuatu yang harus dijaga. Karena kepercayaan ini mahal harganya, maka ada risiko yang akan terjadi saat kita mencederai kepercayaan.

Tindakan mencederai kepercayaan berhubungan dengan integritas. Sejauh mana kita bisa tulus, jujur, setia, dan tanggung jawab terhadap orang lain ataupun kewajiban kita.

Ada kalanya sebuah tugas lebih dari kapasitas, maka delegasikan agar tugas tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Ada kalanya kita tidak sanggup, namun tidak mampu terus-terang karena merasa takut. Mengapa? Karena kita tidak belajar dan berlatih untuk terus-terang. Risiko terus-terang mungkin akan mengecewakan orang lain, namun kita juga memiliki batasan. Diri kita memiliki tanggung jawab pribadi menjaga kesehatan lahir maupun batin.

Ada kalanya teman atau kerabat yang merangkul, tapi ternyata menusuk. Karena salah paham atau dengki. Ini merupakan cobaan hidup dan sekaligus pelajaran bahwa sikap yang lemah-lembut tidak selalu disertai ketulusan.

Namun, ada yang tegas menegur karena sayang. Ketegasan merupakan sesuatu yang kita butuhkan untuk bersikap integritas. Ketegasan berbeda dengan kekerasan, karena ketegasan bisa disampaikan dengan halus. Kejujuran yang membawa kebaikan. Jadi, jika ada orang lain yang tegas bukan berarti karena tidak sayang. Namun tidak ingin melihat orang lain tersesat jalan.

Dari 'Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhuma, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (pembohong).'" (HR. Ahmad (I/384), hasan shahih)

99 Catatan IlmaWhere stories live. Discover now