Hubungan harmonis tercipta jika unsur-unsur yang menjadi pendukung ada serta seimbang. Kedekatan kepada Allah, artinya: harmonis kepada Allah karena kita selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan serta menjadi pribadi takwa.
Harmonis juga memiliki unsur akrab, bebas dari gangguan yang membahayakan, aman, serta sentosa. Harmonis dengan alam dengan cara menjaga lingkungan, tidak membuang sampah, atau menebang pohon sembarangan yang akan berakibat buruk pada ekosistem.
Allah Ta'ala berfirman,
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Fath [48]: 4)
Ketenangan hidup itu merupakan anugrah dari Allah atas iman dan takwa. Pelihara juga diri sendiri dengan menjaga batasan serta kesehatan. Juga dengan meninggalkan kebiasaan buruk dan bersemangat dalam kebajikan.
