Ketika belajar agama atau menjadi agen perbaikan bagi ummat, maka bersiaplah menghadapi standar ganda. Salah sedikit, reaksi pihak luar akan berlebihan. Bahwa diri tidak bisa mempraktikkan apa yang dipelajari.
Itulah salah satu tantangan hidup. Terkadang, kita juga mendapat tuduhan buruk padahal ada situasi kondisi tertentu serta orang lain yang menuduh yang memulai duluan. Artinya: dalam hidup ada pihak, peristiwa, atau situasi yang menguji mental kita.
Mudah untuk menilai serta komentar, namun belum tentu sanggup menjalani. Lupa bahwa manusia sesungguhnya bisa dengan pertolongan Allah. Manusia juga punya kemampuan yang terbatas.
Namun demikian, tetaplah belajar. Iklaslah dalam belajar. Ikhlaslah dalam mengamalkan hal yang dipelajari. Walau terkadang, demi meraih rida Allah kita harus menolak air saat kehausan. Artinya: menolak perkara haram ataupun syubhat dan memilih qona'ah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang disebutkan oleh salah seorang sahabat,إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
"Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik." (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syaikh Salim bin 'Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih.)
Referensi:
https://rumaysho.com/9596-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html