HAI-HAI SEMUA, ORANG CANTIK MAU LEWAT WKWKWK
HAHAHA BERJANDA EH SALAH BERCANDA.
MARI-MARI MAMPIR KE LAPAK AING
KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF
💚HAPPY READING💚
Suasana koridor yang semula ramai kini sunyi senyap bak kuburan. Bukan tanpa alasan, hal itu terjadi karena mereka tengah menonton adegan seorang laki-laki dan perempuan yang dalam posisi yang bisa dibilang mesra. Sementara yang ditatap tidak peduli sama sekali. Keduanya sibuk menatap satu sama lain dengan tatapan yang sangat dalam. Hingga satu suara yang membuat keduanya terkejut dan dengan santainya sang lelaki menjatuhkan sang perempuan yang membuatnya langsung terjatuh dengan posisi tidak elit.
"Duh pasti sakit tuh," celetuk seseorang yang tak lain adalah Monica. Ava yang mendengar pun menatap Monica datar.
"Astagfirullah, maaf yah. Tadi saya kaget," ucap laki-laki yang tadi menjatuhkan Ava. Laki-laki itu segera mengulurkan tangannya untuk membantu Ava berdiri. Namun, Ava tetap diam seraya menatap tangan orang di depannya.
"Bukan mahram," jawab Ava seraya berdiri dan langsung masuk ke dalam kelasnya. Sementara Monica dan laki-laki tersebut melongo melihat kelakuan Ava.
"Anda dosen?" tanya Monica memecah keningan.
"Bukan. Saya manusia," jawabnya yang membuat Monica tertawa.
"Ya saya juga tahu. Maksud saya itu anda dosen di sini?" tanya Monica.
"Iya. Kenapa memangnya? Kelihatan yah?" tanyanya.
"Ya kalau anda tidak kelihatan berarti anda bukan manusia dong," jawab Monica yang membuat keduanya tertawa. Sementara penghuni koridor yang menyaksikan itu perlahan membubarkan diri karena memang jam kuliah akan segera dimulai.
"Bapak mau masuk kelas di mana?" tanya Monica.
"Kelas yang baru dimasukin sama teman kamu," jawabnya yang membuat Monica terkejut.
"Loh kelas saya berarti Pak. Ya sudah mari masuk Pak. Anggap rumah sendiri," ucap Monica seraya masuk ke dalam kelas. Sementara laki-laki itu hanya tertawa karena ucapan Monica. Sesampainya di kelas, laki-laki itu langsung melihat gadis yang tadi terjatuh duduk di depan tepat di seberang mejanya. Tanpa membuang waktu laki-laki itu langsung menyapa penghuni kelas.
"Assalamualaikum dan semangat pagi semua!" seru laki-laki itu semangat.
"Semangat pagi juga Pak," jawab penghuni kelas serempak kecuali Ava yang masa bodoh.
"Saya ucapkan selamat datang disemester lima. Saya harap disemester ini kalian lebih serius. Karena cukup gebetan kalian aja yang kalian gantungin," ucap laki-laki itu yang membuat penghuni kelas bersorak.
"Tuh dengerin para buaya-buaya muara," celetuk Monica yang membuat para laki-laki mengdengkus.
"Hahaha ok-ok perkenalkan nama saya Gavin Diandra Abhivandya. Kalian bisa panggil saya pak Gavin, Pak Andra, ataupun Pak Abhi," ucap Gavin tersenyum.
"Pak kalau panggil sayang atau mas boleh nggak?" tanya seorang gadis yang duduk di belakang.
"Woi ngaca dong lo. Muka kaya limbah plastik sok-sokan mau panggil mas atau sayang. Malu sama tikus got," seloroh Monica yang membuat gadis itu kesal. Sementara Gavin langsung tertawa yang membuat seluruh mahasiswi memekik tertahan.
Gavin Diandra Abhivandya adalah seorang dosen yang sangat friendly dan juga humble terhadap mahasiswa dan mahasiswinya. Jadi tak heran jika dirinya banyak disukai, ditambah lagi dirinya bukanlah dosen yang pelit akan nilai yang membuat para mahasiswa dan mahasiswinya semakin menyukainya. Teknik mengajarnya pun patut diancungi jempol karena teknik mengajarnya membuat mahasiswa senang dan juga pembelajaran yang dibuat sesimple mungkin yang membuat para mahasiswa dan mahasiswinya mudah untuk menyerap materi yang diajarkannya.
"Saya absen dulu yah. Sekalian kenalan hehehe," ucap Gavin.
Gavin pun mengabsen satu persatu penghuni kelas. Hingga dirinya pun mengetahui nama gadis yang ditabraknya tadi. Entah kenapa setelah melihat gadis itu Gavin seperti pernah melihat gadis itu tapi entah dimana. Setelah selesai mengabsen, Gavin pun membuka suara.
"Saya sudah pernah mendengar peraturan yang kalian buat bersama Pak David. Apakah kalian ingin menambahkan lagi?" tanya Gavin. Tepat saat itu Citra mengangkat tangan.
"Ya Citra silakan," ucap Gavin.
"Pak kita belum tentuin PJ untuk mata kuliah bapak. Bagaimana kalau kita pilih sekarang," usul Citra.
"Boleh juga, kira-kira siapa yang cocok?" tanya Gavin.
"AVA PAK!!" seru seisi kelas yang membuat Ava mendelik.
"Ok. Kalau gitu Ava yang jadi PJ mata kuliah saya," jawab Gavin yang membuat Ava melotot.
"Nggak ma. . . ."
"Nggak terima penolakan," ucap Gavin yang membuat Ava menatapnya kesal.
"Ok, karena saya ada urusan maka mata kuliah kali ini cukup sampai di sini. Ava setelah ini ambil file pembelajaran untuk mata kuliah saya di ruangan saya," perintah Gavin yang membuat Ava hanya berdehem.
"Kalau begitu kuliah hari ini saya akhiri. Wassalamualaikum dan selamat pagi," ucap Gavin seraya pergi meninggalkan kelas.
"Selamat pagi Pak."
Gavin pun keluar dari ruangan. Ava yang melihat pun segera menyusul Gavin dengan langkah malasnya. Tanpa menatap para teman-temannya yang sudah tertawa. Citra dan Monica pun hanya menggelengkan kepala saja melihat sang sahabat yang minim ekspresi namun akan sangat cerewet jika berdebat.
****
Saat ini Ava tengah mencari ruangan Gavin. Dirinya sudah mengelilingi kantor dosen tapi, belum menemukan ruangan yang dicarinya. Sebenarnya ini pertama kalinya Ava menjadi PJ mata kuliah karena dirinya tidak begitu suka menjadi PJ yang menurutnya membuang waktunya. Saat dirinya duduk di kursi koridor untuk istirahat sejenak, tiba-tiba satu suara menyapa telinganya.
"Ngapain di sini?"
BERSAMBUNG. . .
YOK APA YANG DILAKUKAN AVA SELANJUTNYA??
IKUTI TERUS YAH
JANGAN LUPA BACA, VOTE, DAN KOMEN
TERIMA GAJAH😄😄😄
14 MARET 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Rebutin Dosen [END]
General FictionKisah seorang mahasiswi semester lima yang memiliki sifat dingin dan juga selalu berekspresi datar. Hidupnya sangat tenang sampai akhirnya dirinya harus berhadapan dengan tiga orang dosen idola yang memperebutkannya. Kira-kira siapa yang akan dipil...