HAI-HAI AKU KEMBALI UP😉😄😄
GIMANA-GIMANA, APA KALIAN SEMAKIN GREGET DENGAN CERITA INI??
Aku baca komenan kalian, sepertinya kalian banyak yang membenci Ratu yah😂😂😂😂
Yang benci, jengkel, muak, dan sebagainya sama Ratu bisa KOMEN disini😄😄😄😄KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF
💜HAPPY READING💜
"Suster tolong. Suster!" teriak David. Tak lama kemudian datang beberapa suster sambil membawa brankar. Dengan segera tubuh Yuda pun dibaringkan dan langsung dibawa menuju UGD. Sesampainya di UGD, Yuda langsung segera ditangani oleh dokter. David pun duduk di depan UGD dengan wajah khawatirnya.
Sebenarnya David berencana ingin membesuk Ava. Namun, ditengah perjalanan ia melihat Yuda yang sedang mengejar seseorang. Tanpa membuang waktu ia pun mengikuti Yuda dan orang itu. Seketika mata David terbelalak saat ia melihat orang itu menusuk perut Yuda. David pun segera keluar mobil dan langsung menghampiri Yuda yang saat itu sudah terduduk lemas. Segera saja David langsung membopong Yuda menuju rumah sakit yang sama dengan Ava. Setelah hampir setengah jam menunggu, akhirnya dokter keluar dari ruangan UGD. David yang melihat itu pun segera menghampiri.
"Bagaimana keadaannya Dokter?" tanya David.
"Anda keluarganya?" tanya balik dokter.
"Bukan, Dok. Saya dosennya," jawab David.
"Bisa anda hubungi keluarga pasien, Pak?" tanya dokter. Saat David hendak membuka suara, seseorang lebih dulu menyela.
"Saya keluarganya Dok," sontak membuat David dan dokter itu menoleh.
"Bagaimana keadaan Yuda, Dok?" tanya orang itu.
"Keadaan saudara Yuda baik-baik saja. Untung saja tusukan itu tidak mengenai organ dalamnya," ucap dokter yang membuat David dan orang di sampingnya menghela napas lega.
"Apakah Yuda bisa langsung dipindahkan ke ruang rawat, Dok?" tanya David.
"Silakan, Pak. Silakan anda urus administrasinya terlebih dahulu. Kalau begitu saya permisi," pamit dokter itu. Setelah dokter itu pergi, David pun menatap orang di sampingnya.
"Saya permisi sebentar," pamit David dan orang itu hanya mengangguk.
David pun segera mengurus ruang rawat Yuda. Saat semua sudah selesai dan David akan pergi, tiba-tiba ada yang memanggilnya. David pun menoleh dan menatap Gavin yang berjalan ke arahnya dengan langkah tergesa.
"Lo ngapain di sini?" tanya David.
"Mau jenguk Ava. Lo sendiri ngapain?" tanya balik Gavin.
"Gue juga awalnya mau jenguk Ava. Tetapi, pas di perjalanan gue nemuin Yuda yang habis ditikam orang," jawab David yang membuat Gavin terkejut.
"Kok bisa?" tanya Gavin. Akhirnya David pun menceritakan kejadian itu pada Gavin sambil berjalan menuju ruang rawat Yuda. Saat mereka sudah sampai di depan pintu ruang inap Yuda, seseorang memanggil Gavin yang membuat si empunya menoleh.
"Loh, Papah kok di sini?" tanya Gavin heran.
"Awalnya Papah coba-coba ikutin kamu dan ternyata asik juga. Jadi, Papah ikutin deh sampai sini, hehehe," jawab Tama yang membuat Gavin memutar mata.
"Kalian di sini ngapain? Ini bukan kamar Ava," ucap Tama heran.
"Yuda habis ditusuk orang, Om," jawab David yang membuat Tama terkejut.
"Ditusuk pakai apa? Pisau atau tusuk sate?" tanya Tama yang membuat David dan Gavin melongo dan menatap Tama datar.
"Pah, tolong serius kali ini aja," ucap Gavin dengan wajah memelas.
"Kalau Papah nggak serius kamu nggak akan ada di dunia ini, Vin," jawab Tama yang membuat Gavin kesal.
"Terserah. Orang tua selalu benar," ucap Gavin kesal dan langsung membuka pintu. Tama pun terkekeh dan tak lama matanya jatuh pada orang yang berada di dalam ruangan itu. Seketika itu juga ia berteriak.
"MIITTAA."
***
"Kak Malik ngapain kesini?" tanya Nana yang membuat Malik terdiam. Sementara Indie dan Nada masih belum membuka suara.
"Lo kenal sama, Om ini?" tanya Nada polos yang membuat Malik yang mendengarnya mendengkus.
"Dia Kakak sepupu gue," jawab Nana yang membuat Indie dan Nada terkejut.
"Sejak kapan lo punya Kakak sepupu setua ini? " tanya Indie yang membuat Malik mendelik.
"Saya nggak setua yang kamu pikirkan," ucap Malik yang sedari tadi diam.
"Saya nggak mikir Om tua. Tapi, penampilan Om yang membuat pikiran saya muncul gitu aja," ucap Indie santai.
"Saya bukan Om kamu. Saya bukan tua tapi dewasa," jawab Malik judes.
"Dih, judes amat dah. Satu spesies sama Nana," ucap Indie yang membuat Nana dan Malik melotot.
"Kamu .... "
Ceklek
Atensi mereka beralih ke dokter yang sudah keluar dari ruangan. Dengan cepat mereka menghampiri dokter tersebut.
"Keadaanya gimana, Dok? " tanya semuanya serempak.
"Lah, udah berasa kaya lagi paduan suara," celetuk Indie.
"Diam!" Pekik Nada, Nana, dan Malik bersamaan yang membuat nyali Indie menciut. Sementara dokter yang melihat hanya tersenyum tipis.
"Keadaannya sudah stabil, walaupun tadi detak jantungnya sempat melemah. Tapi, itu tidak berlangsung lama. Akan tetapi .... "
"Kenapa Dok? " tanya mereka lagi. Dokter pun menarik napas kasar.
"Jika Ava belum sadar dalam waktu 24 jam, maka kami nyatakan dia koma," semua terdiam karena ucapan dokter. Hingga terdengar suara seseorang yang membuat semuanya menoleh.
"Apa yang terjadi?"
BERSAMBUNG...
GUYS KAN KALIAN UDAH BACA PART SEBELUMNYA KALAU AVA KECELAKAAN. KENAPA PADA MASIH ADA YANG NANYA??
RESAPI GUYS BIAR PAHAM WKWKWK
JANGAN LUPA BACA, VOTE, DAN KOMEN YANG BANYAAAKK
BANYAK TAPI JANGAN SPAM BERLEBIHAN WKWKWK
TERIMA GAJAH😄😄😄
30 MEI 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Rebutin Dosen [END]
General FictionKisah seorang mahasiswi semester lima yang memiliki sifat dingin dan juga selalu berekspresi datar. Hidupnya sangat tenang sampai akhirnya dirinya harus berhadapan dengan tiga orang dosen idola yang memperebutkannya. Kira-kira siapa yang akan dipil...