HAI-HAI SEMUA!! AKU KEMBALI UP
MAAF BARU BISA UP SEKARANG KARENA AKU LAGI SIBUK REVISIAN HEHEHE. TAPI AKU SEMPATIN KOK BUAT UP CERITA INI HEHEHE
MAAF KALAU CERITANYA MAKIN NGGAK JELAS KARENA BELUM MASANYA ADEGAN SERIUS HEHEHE. KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF
💛HAPPY READING💛
Saat ini di sebuah ruangan terlihat seorang gadis yang sedang mengamuk. Gadis itu terus berteriak sembari melempar apa saja yang berada di dekatnya. Para bodyguard yang berdiri tak jauh darinya hanya bisa terdiam tanpa ada yang berani maju. Hampir satu jam mengamuk gadis itu pun akhirnya terduduk setelah lelah berteriak. Ruangan yang tadi terlihat rapi, sekarang bagaikan kapal pecah. Tak lama terdengar suara ponsel, tapi gadis itu masih terdiam di tempatnya. Bodyguard yang melihat ponsel yang tak jauh darinya pun langsung mengambil dan berjalan dengan pelan menuju gadis itu.
"Maaf Nona muda, ada telepon dari tuan besar," ucap bodyguard itu gugup. Gadis itu pun akhirnya menoleh lalu mengambil ponselnya dan menekan tanda hijau.
"Ada ap ...."
"Pulang sekarang," ucap seseorang dari seberang.
"Kenapa?" tanyanya.
"Kalau Papah bilang pulang ya pulang, Ratu. Tidak usah banyak tanya," ucap Aslan.
"Baiklah."
Tut
"Siapkan barang saya sekarang. Kita balik ke tempat Papah," perintah Ratu.
"Baiklah Nona," ucap salah satu bodyguard dan mereka segera meninggalkan Ratu di sana.
"Kenapa gue selalu gagal menjatuhkan lo?" monolog Ratu.
"Bahkan semua orang melindungi lo. Seistimewa apa memangnya lo?"
"GUE BENCI LO AVA AARRRRGGHHH. KARENA LO, KARENA LO SEMUA ORANG BENCI SAMA GUE. KARENA LO, GUE SEMAKIN SULIT MENDAPATKAN YUDA," teriak Ratu.
"Gue pastikan rencana gue kali ini akan membuat lo bertemu dengan orang tua lo," ucap Ratu tersenyum smirk.
***
Saat ini suasana begitu hening di taman belakang rumah Tama. Biasanya, suasana akan sangat ramai dengan celotehan-celotehan receh, tapi sekarang sunyi senyap bak kuburan. Ketiga dosen tampan masih bergalau ria di pinggir kolam. Sejak tadi Tama dan Rama sudah berusaha menghibur ketiganya. Namun, usaha mereka sia-sia. Asis yang melihat itu sedari tadi pun jengah, dengan langkah cepat ia langsung mendekati para dosennya dan dengan entengnya ia mendorong ketiganya yang membuat mereka terkejut dan langsung terjatuh ke kolam. Sementara Ben, Rama, Tama, dan Tina yang melihat itu pun terkejut dan langsung mendekati mereka. Sementara David, Gavin, dan Malik pun sudah menatap Asis dengan begitu tajamnya yang dibalas tatapan mengejek dari Asis.
"Kamu mau jadi mahasiswa abadi hah?" tanya Malik tajam.
"Anda baru di tolak satu cewek sudah mau mati. Anda itu dosen, pasti banyak yang mau sama anda," ucap Asis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Rebutin Dosen [END]
General FictionKisah seorang mahasiswi semester lima yang memiliki sifat dingin dan juga selalu berekspresi datar. Hidupnya sangat tenang sampai akhirnya dirinya harus berhadapan dengan tiga orang dosen idola yang memperebutkannya. Kira-kira siapa yang akan dipil...