Part 50 = Modus Versi Malik

6.7K 928 196
                                    

HAI-HAI SEMUA AKU KEMBALI UP!!

GIMANA-GIMANA, APA CERITA INI SEMAKIN SERU ATAU MEMBOSANKAN??

NGGAK TERASA UDAH 50 PART AJA. TERIMA KASIH YANG SUDAH MEMBACA DAN MEMBERI VOTE SERTA KOMEN YANG MEMBUATKU TERHARU

KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF























💜HAPPY READING💜































Setelah acara penyambutan yang begitu heboh akibat para dosen tampan, kini Ava sudah duduk di kursi kesayangannya. Ketika dirinya asik membaca buku, tiba-tiba seseorang duduk dihadapannya. Ava pun mengalihkan pandangannya dan nampaklah Ben dengan wajah yang cukup menyebalkan.

"Katanya lo habis kecelakaan yah?" tanya Ben dengan senyum sinisnya. Ava pun diam tak menanggapi makhluk di depannya. Merasa tidak dihiraukan Ben pun langsung mengebrak meja yang membuat semuanya terkejut.

"Heh! Maksud lo apaan gebrak meja Ava? Datang-datang ngajak gelud lo," ucap Monica kesal.

"Urusan gue bukan sama lo. Jadi, lo nggak usah ikut campur," ucap Ben menahan emosi.

"AVA ITU SAHABAT GUE. JADI, KALAU ADA YANG BERANI GANGGUIN DIA, HARUS BERHADAPAN DULU SAMA GUE," teriak Monica emosi.

"SAHABAT YANG KAYA DIA NGGAK PANTAS BUAT DIBELA," jawab Ben emosi.

"Ada apa ini?" tanya seseorang yang membuat semuanya mengalihkan pandangannya. Nampaklah Malik dengan tatapan datarnya.

"Ini kami lagi debat kandidat. Jelas-jelas kita lagi mau gelud masih aja nanya, heran," jawab Monica kesal.

"Saya dosen kamu. Kalau yang ngomong sopan sedikit," ucap Malik yang membuat Monica memutar mata.

"Kamu ngapain masih disini? Bukannya kamu bukan anak fakultas sini? Sana pergi," usir Malik.

"Urusan kita belum selesai," ucap Ben yang langsung pergi dari kelas Ava.

Selepas Ben pergi, Malik pun masuk dan langsung duduk di kursi dosen. Malik pun langsung memberi salam dan mengabsen mahasiswa dan mahasiswinya. Setelah selesai, ia langsung bertanya

"Ava, gimana keadaanmu?" tanya Malik yang membuat para penghuni kelas saling berbisik.

"Bapak nggak lihat Ava udah sehat lahir dan batin. Gitu aja masih nanya," jawab Monica yang membuat Malik menatapnya tajam.

"Saya tanya Ava bukan tanya kamu," ucap Malik jutek.

"Emang Ava akan jawab pertanyaan murahan Bapak?" tanya Monica dengan nada mengejek.

"Apa kam ...."

"Kalau anda ingin berdebat silakan dilapangan," ucap Ava dingin yang membuat Malik kicep.

"Padahal gue mau modus sama dia, malah gagal. Ini semua karena Monica, awas aja anak itu," batin Malik.

"Kita mulai materi hari ini."

Akhirnya Malik memulai materinya dengan tenang dan lancar. Ava pun memandang Malik yang sedari tadi mengajarkan materi dengan serius dan sesekali ia tersenyum sangat tipis karena kejadian hari ini.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang