HAI-HAI SEMUA AKU KEMBALI UP!!
SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENUJU PUNCAK
EEAAKKKTERIMA KASIH YANG UDAH BACA. NGGAK NYANGKA CERITA INI UDAH MAU 300K. TERHURA AKU KARENA KALIAN MASIH ANTUSIAS SAMA CERITA NGGAK JELAS INI😢
KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF
💙HAPPY READING💙
Selepas pulang dari taman ketiga dosen masih saja galau. Asis yang melihat hal itu sudah menyerah. Semua caranya mendekati wanita sudah ia bocorkan pada ketiga dosennya itu. Tetapi, tidak ada satupun yang berhasil. Sekarang mereka sedang berkumpul diruang tamu. Rama dan Tama sibuk berdebat, Ben dan Tina sibuk menonton tv sesekali bercanda, sementara Asis hanya diam di samping Rama dengan sesekali menarik napas. Jangan tanyakan dimana keberadaan tiga dosen tampan itu, karena sekarang ketiganya kini tengah bersender di depan tangga dengan tatapan kosongya. Tama yang melihat hal itu pun hanya diam tanpa mau berkomentar, tapi netra matanya jatuh pada Asis yang berada dibelakang Rama.
Tama menyerit heran karena tumben makhluk seperti Asis diam bak patung. Biasanya Asis kurang lebih seperti dirinya dan Rama. Akhirnya dirinya melempar bantal sofa ke arah Asis yang menyebabkan Asis yang sedang melamun langsung terjengkang ke belakang karena terkejut. Sementara Rama yang melihat sudah tertawa terbahak-bahak, sementara Asis menatap Tama dengan tajam.
"Saya lagi nggak mau berjanda yah Om," ucap Asis kesal.
"Bercanda oon, lo nggak usah sok jadi pendiam. Nggak cocok sama muka lo yang udah dari lahir kek ngajak tawuran," ucap Rama yang membuat Asis mendelik.
"Apaan sih, gue lagi galau ini, lo harusnya hibur gue," ucap Asis yang membuat semuanya menatapnya termasuk ketiga dosen yang nemplok di pinggir tangga.
"Selama saya hidup belum pernah lihat playboy cap racun tikus galau," ucap Tama.
"Mainan Om kurang jauh. Makanya jangan godain janda sebelah terus," ucap Asis yang membuat Tama mendelik.
"Lo galau kenapa? Biasanya juga lo yang buat anak orang galau," ucap Rama.
"Karma tuh. Bentar lagi kena azab, tunggu aja waktunya," celetuk Ben yang sedari tadi diam. Asis yang mendengar hal itu pun kesal dan langsung melempar bantal tapi bukannya mengenai target, bantal tersebut justru mengenai wajah seseorang yang membuat Asis terkejut.
"Anjir, siapa yang lempar ini. Mana bau jigong lagi bantalnya," ucap seseorang yang membuat semuanya hanya diam.
"Pasti lo ya? Ngaku nggak lo," tunjuknya pada Tama yang membuat Tama kesal.
"Kalau gue nggak bakal lempar lo pakai bantal, tapi bom," ucap Tama yang membuat orang yang tak lain adalah Rudy kesal dan langsung melempar bantal itu asal.
"Kenapa dilempar kesini, sih?" teriak ketiga dosen serempak yang membuat Rudy mengalihkan pandangannya.
"Kalian ngapain disitu? Udah kaya butiran debu aja," ucap Rudy.
"Orang galau mana peduli mau duduk dimana," jawab Tama yang membuat kening Rudy menyerit.
"Galau? Galau kenapa?" tanya Rudy heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Rebutin Dosen [END]
General FictionKisah seorang mahasiswi semester lima yang memiliki sifat dingin dan juga selalu berekspresi datar. Hidupnya sangat tenang sampai akhirnya dirinya harus berhadapan dengan tiga orang dosen idola yang memperebutkannya. Kira-kira siapa yang akan dipil...