Part 7 = Emosi

18K 1.9K 75
                                    

HAI-HAI SEMUA RAKYAT INDONESIA
AING KEMBAI HADIR MENYAPA KALIAN

TERIMA KASIH YANG MASIH SENANTIASA MENUNGGU CERITA INI UP

KALAU ADA YANG TYPO MOHON MAAF YAH

💛HAPPY READING💛






Ava terus memperhatikan orang di depannya. Sementara orang yang diperhatikan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Merasa tidak ada jawaban, orang tersebut kembali bertanya.

"Kamu ngapain di sini?" tanya orang itu yang membuat Ava tersadar.

"Lah dia melamun? Gue pikir gugup," batinnya.

"Cari ruangan," jawab Ava singkat.

"Cari ruangan siapa?" tanya orang itu yang tak lain adalah David.

"Pak Gabin," jawab Ava yang membuat kening David menyerit.

"Gabin? Di sini nggak ada yang namanya Gabin, Ava," ucap David.

"Ada," ucap Ava yang membuat David menghela napas.

"Ciri-ciri orangnya seperti apa?" tanya David.

"Orangnya garing," jawab Ava yang membuat David berpikir keras.

"Kayanya gue tahu deh siapa yang dicari anak ini," batin David.

"Maksud kamu Pak Gavin?" tanya David yang mendapat deheman dari Ava.

"Ruangan dia nggak di sini. Ruangan dia ada di lab gedung sebelah," jelas David yang membuat Ava kesal dan langsung pergi meninggalkan David tanpa mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih," ucap David setengah berteriak dengan maksud menyindir mahasiswinya itu.

Ava berbalik lalu berdehem. Setelah itu dirinya meninggalkan David yang melongo melihat itu semua.

"Apa cuma gue dosen yang diginiin sama mahasiswinya?"

*****

Ava terus berjalan menuju ruangan Gavin tanpa memperdulikan tatapan orang-orang disekitarnya. Sebenarnya Ava adalah gadis yang cantik, namun karena sifatnya yang datar dan dingin membuat orang-orang terutama kaum adam enggan mendekatinya kecuali Rama dan Yuda. Sesampainya di depan pintu lab, Ava langsung membukanya yang membuat para penghuni lab menatap ke arahnya. Hingga tatapannya bertemu dengan seseorang yang dicarinya sedari tadi. Dengan langkah cepat Ava langsung mendatangi meja Gavin.

"Kenapa baru sampai?" tanya Gavin yang sebenarnya sudah tahu jika Ava mencari ruangannya. Dirinya sengaja tidak menunggu Ava karena berharap pasti Ava akan kesal dengannya dan begitu sampai gadis itu akan segera mengomel.

"Anda sudah tahu jawabannya tidak perlu bertanya lagi," ucap Ava dingin yang membuat Gavin melongo karena semua ekspetasinya tidak sesuai dengan realita.

"Mana kertasnya?" tanya Ava.

"Kamu buru-buru?" tanya balik Gavin.

"Berhenti membuang waktu saya," ucap Ava kesal.

"Saya tidak membuang waktumu. Salah kamu sendiri yang telat ke ruangan saya," jawab Gavin santai. Dirinya sengaja memancing gadis dihadapannya agar semakin kesal.

Brak

Semua penghuni lab di buat terkejut termasuk Gavin karena Ava mengebrak meja. Gavin melihat wajah Ava yang memerah karena marah. Untuk pertama kalinya seorang mahasiswi berani mengebrak meja dosennya sendiri.

"Anda yang tidak memberitahukan ruangan anda sendiri dengan cara langsung pergi begitu saja. Anda pikir saya cenayang yang bisa tahu letak ruangan anda," habis sudah kesabaran Ava. Dirinya sudah bersabar sejak tadi. Namun, rupanya dosen di depannya sedang menguji kesabarannya. Dengan cepat Ava langsung mengambil kertas yang dimintanya dan langsung meninggalkan meja Gavin. Namun, begitu gadis itu sampai di depan pintu, dirinya langsung saja berteriak.

"ANDA MEMANG DOSEN. TAPI, BUKAN BERARTI ANDA BERSIKAP SEENAKNYA DENGAN MAHASISWA. KAMI DI SINI MAU BELAJAR BUKAN MAU JADI BABU," setelah berteriak seperti itu Ava langsung pergi meninggalkan ruangan lab. Para dosen dan beberapa mahasiswa yang menyaksikan kejadian itu lantas menatap Gavin dengan tatapan penuh tanya. Sementara yang ditatap malah berpikir lain.

"Apa kelakuan gue berlebihan?"

*****
Saat ini Ava tengah mendorong motornya dengan susah payah. Sejak kejadian di lab, Ava tidak jadi ke kantin untuk mengisi perutnya. Hal itu karena moodnya sudah rusak akibat kelakuan sang dosen yang membuat emosinya memuncak. Ditambah lagi saat dirinya hendak pulang ke rumah dengan cepat karena lapar, justru motor kesayangannya mogok secara tiba-tiba. Mau tidak mau dirinya harus mendorong sampai menemukan bengkel terdekat.

Di tengah dirinya asik mendorong motor, tiba-tiba sebuah mobil lewat dengan begitu cepat yang menyebabkan genangan air yang berada tak jauh darinya mengenai motor dan bajunya. Ava pun terkejut dan geram dengan pengemudi mobil tersebut dan dirinya semakin geram saat tahu siapa yang menjadi pengemudi mobil tersebut. Lantas pengemudi mobil tersebut menatap Ava dengan tatapan mengejek.

"Eh ada gembel yang lagi dorong-dorong motor nih," ucap orang tersebut yang tak lain adalah Ratu dan kedua antek-anteknya.

"Kasihan banget sih dorong-dorong motor. Segitu miskinnya yah lo sampai nggak mampu buat ganti motor baru?" tanya Vania yang membuat Ratu dan Widia tertawa sementara Ava hanya memasang wajah tanpa ekspresi.

"Lo juga miskin, bahkan jauh lebih miskin dari gue. Saking miskinnya, lo sampai jual diri ke sugar daddy lo," ucap Ava datar yang membuat Vania geram dan langsung maju hendak menampar Ava. Namun, tangannya menggantung di udara akibat seseorang yang menahannya.

"Tangan lo terlalu kotor untuk menyentuh wajah Ava."

BERSAMBUNG. . .

HAYO SIAPA KAH YANG MENOLONG AVA??

IKUTI TERUS KISAHNYA YAH

JANGAN LUPA BACA, VOTE, DAN KOMEN.

TERIMA GAJAH😄😄😄
19 MARET 2021

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang