Part 45 = Pulang

6.1K 850 76
                                    

YUUHHUUUU, ORANG GABUT KEMBALI UP!!!

MAAF YAH GUYS BARU UP HEHEHE AKU LAGI DILANDA MAGER KARENA HAMPIR TIAP HARI BUKA LAPTOP. JADINYA AKU JENUH HEHEHE

MAAF KALAU PART INI NGGAK JELAS. TAPI AKU PASTIKAN PART SELANJUTNYA KALIAN AKAN MULAI BERPIKIR KERAS.

KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF😄😄😄






💛HAPPY READING💛
















Hampir seminggu Ava di rawat di rumah sakit dan tepat hari ini Ava sudah diperbolehkan pulang. Semuanya nampak senang terutama ketiga dosen Ava yang sudah nerecoki Ava sejak tadi pagi. Kebetulan saat ini hari Minggu dan jadilah para dosen itu tidak pusing dengan urusan kampus. Seperti saat ini, ketiga dosen tampan itu tengah memperebutkan tas Ava. Ava yang melihat itu sebenarnya sudah jengah tapi, ia sudah terlalu lelah untuk menegur para dosennya yang begitu keras kepala. Ava sendiri bingung dengan tingkah laku ketiga dosennya yang terlihat seperti ingin mendekatinya. Lain halnya dengan Monica, Nada, dan Indie yang nampak antusias menonton kejadian unfaedah itu. Bahkan ketiganya sudah memegang camilan masing-masing.

"Menurut kalian, siapa yang menang?" tanya Monica yang membuat Indie dan Nada sejenak berpikir.

"Nada pegang Om Malik aja deh, Kak," jawab Nada sambil memakan cemilannya.

"Kalau Indie sih pegang Om Gavin aja," sambung Indie.

"Kalau Kakak sih pegang Om David aja deh. Walau dia kalem tapi, kalau sudah debat nggak mau kalah dia," ucap Monica. Lalu ketiganya tertawa tanpa mereka tahu jika sedari tadi ketiga dosen tampan itu sudah menatap tajam ketiganya.

"Kalian pikir kami tiang, pegang-pegang," ucap Malik kesal yang membuat ketiganya menoleh.

"Masing mending kita pegang, Om. Daripada kita tinggal, terus pas lagi sayang-sayangnya lagi," ucap Indie.

"Saya bukan Om kamu," ucap Malik jutek.

"Daripada saya manggil almarhum ya mending manggil Om," ucap Indie dengan wajah yang menyebalkan. Malik yang melihat wajah Indie rasanya ingin merobeknya seperti kertas. Tak lama Rudy datang bersama dengan Tama.

"Ava kita pulang sekarang aja. Soalnya Bude sudah nungguin di rumah," ucap Rudy. Ava pun mengangguk.

"Papah sama Om Rudy darimana?" tanya Gavin.

"Habis dari ruangan Yuda. Kami memutuskan untuk merawat Yuda di rumah Rudy. Kami nggak mau terjadi hal yang tidak diinginkan kalau misalnya Yuda masih dirawat di sini," jawab Tama yang membuat semuanya hanya mengangguk. Ava memang sudah mengetahui jika Yuda dirawat di rumah sakit, Monica yang menceritakan hal itu. Namun, ia belum menemui Yuda karena ia merasa belum waktunya karena kondisi Yuda sendiri.

"Ya udah kita berangkat sekarang," ucap Rudy. Saat Ava hendak turun, David, Gavin, dan Malik berdiri di depannya yang membuat Ava terkejut. Begitu pun dengan yang lainya.

"Ava sama saya saja," ucap David.

"Enak aja. Ava sama gue aja," ucap Gavin mendorong David.

"Nggak boleh. Dia sama gue aja," ucap Malik mendorong Gavin. Ketiganya pun kembali berdebat yang membuat Ava jengah.

"MONICA, NADA BANTUIN GUE!" teriak Ava yang membuat semuanya terkejut. Dengan langkah cepat Monica dan Nada langsung mendekati Ava dan membantunya untuk ke kursi roda. Lalu keduanya langsung keluar tanpa memperdulikan para lelaki yang ada di dalam. Ketiga dosen tampan itu pun melongo karena baru saja mereka diacuhkan oleh Ava. Tak lama terdengar suara yang membuat ketiga menoleh.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang