Part 21 = Pesona Playboy

10.4K 1K 23
                                    

HAI-HAI AKU KEMBALI UP

ALHAMDULILLAH SENENG BANGET AKU BANYAK YANG BACA CERITA ABSURD INI 😃😃

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAH GUYS

KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF YAH




💛HAPPY READING💛











Semua mengalihkan pandangan ke arah suara. Di sana berdirilah David dan Pandu di depan pintu dengan mulut terbukanya. Ava dan Inka yang mendengar kegaduhan itu pun keluar dari dapur dan menyerit heran ketika melihat keadaan di ruang tamu yang sunyi senyap.

"Kenapa?" tanya Ava datar yang membuat semuanya beralih menatap Ava.

"Bund, masih ingat nggak sama anaknya Tama yang suka nyolong sunblok kamu?" tanya Rudy menghampiri Inka yang membuat Inka sejenak berpikir.

"Oh iya ingat. Kalau aku tanya alasannya selalu ngomong gini 'biar muka aku mulus untuk menunjang kegantenganku'. Kenapa memangnya Mas?" tanya Inka heran.

"Tuh anaknya udah segede bagong," jawab Rudy seraya menunjuk Rama yang membuat semuanya tertawa kecuali Rama yang mendelik.

"Muka sama body kaya Manurios gini dikatain bagong," gerutu Rama.

"Lo sodaraan sama Pak Gavin, Ram?"

"Lo sodaraan sama Rama, Vin?"

Sontak semua menoleh kearah David dan Pandu yang masih belum percaya dengan fakta di depan mereka. Indie yang melihat keduanya pun membuka suara.

"Santai aja kali Om, Kak, nggak usah kaget gitu. Kalau mereka saudara pun nggak akan membuat negara ini jadi negara maju," ucap Indie santai.

"Tahu lo. Biasa aja kali reaksinya. Udah kaya lihat gebetan aja lo," ucap Gavin yang sedari tadi diam.

Brug

"Aduh!" pekik Rama yang sudah tersungkur karena Nada tiba-tiba menerjangnya. Sontak hal itu membuatnya terkejut kecuali Ava yang hanya memasang wajah datarnya.

"Astaga Nada. Lo jadi cewek agresif banget sih," ucap Indie yang menarik Nada berdiri.

"Gue tahu gue ganteng. Tapi nggak gitu juga reaksi lo bocil. Encok nih pinggang gue," ucap Rama yang bangun di bantu oleh David dan Pandu.

"Anak lo ngeri amat Rud. Gimana kalau nanti. . . ."

"Nggak usah di terusin," ucap Rudy ketus.

"Kenapa?" tanya Tama heran.

"Gue tahu isi otak duda karatan kaya lo. Sebelum telinga gue ternodai, mending gue suruh lo diam," ucap Rudy yang membuat Tama terkekeh.

"Kamu kenapa seruduk Rama, Nad?" tanya Rudy

"Mata Nada silau Pah lihat muka dia. Tadi Nada seruduk dia mau olesin muka dia pakai ludah Nada. Siapa tahu 'kan silaunya berkurang," jawab Nada polos yang membuat semuanya tertawa kecuali Ava. Bahkan Gavin dan Tama sudah terduduk dilantai sambil memegang perut sembari tertawa. Rama yang mendengar perkataan Nada pun menatap Nada tajam.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang