Part 25 = Mengintai

8.5K 913 14
                                    

HAI-HAI SEMUANYA😄😄😄

GIMANA, MASIH ADA YANG PENASARAN NGGAK SAMA CERITA INI??

BOLEH KOMEN WKWKWK

TERIMA KASIH YANG UDAH BACA DAN VOTE😄😄. OKAY YAH LANGSUNG AJA, KALAU ADA YANG TYPO MOHON MAAF



💛HAPPY READING💛







Saat ini David tengah bersiap-siap untuk memasak di dapur apartemennya. David memang tidak tinggal bersama orang tuanya karena orang tua David menetap diluar negeri. Saat dirinya bersiap memotong sayuran, bel apartemennya berbunyi. Dengan cepat, David membukakan pintu tersebut. Tepat saat dirinya membuka pintu, seseorang berteriak yang membuat dirinya langsung menutup kedua telinganya.

"ASTAGA DAVID HIDUP LO MASIH PANJANG. SETIAP MASALAH ADA JALAN KELUARNYA. JANGAN AMBIL JALAN PINTAS GITU DONG VID," teriak seseorang yang tak lain adalah Gavin. Sementara Malik yang berdiri dibelakangnya langsung menerobos masuk ke dalam tanpa disuruh.

"Heh! kalau ngomong jangan asal jeblak. Lo nggak lihat kalau gue mau masak," ucap David kesal yang membuat Gavin terkekeh.

"Ya maaf, gue 'kan terkejoet melihat pisau yang bertengger di tangan lo. Gue kira lo mau bunuh diri karena kelamaan jomblo," ucap Gavin yang membuat David mendengkus.

"Ngaca, situ juga jomblo. Bahkan situ korban cinta. Azab orang terlalu bucin, ditinggal gitu aja karena ditikung sahabat. Makan tuh sahabat," ucap David seraya meninggalkan Gavin yang menggerutu di depan pintu apartemen David.

"Lo mau masuk atau mau jadi gembel?" tanya Malik yang sudah duduk di sofa. Sontak saja Gavin langsung tersadar dan langsung masuk ke dalam apartemen David.

"Santai aja kali. Gue tau kok lo pasti kalah adu mulut lagi sama Ava," sontak perkataan Gavin membuat David menghentikan kegiatan memasaknya. Jarak dapur dengan ruang tamu memang tidak terlalu jauh. Itu sebabnya David mendengar perkataan Gavin tentang Ava.

"Kalah adu mulut kaya gimana, Vin?" tanya David ingin tau.

"Mending lo masak, gue lapar. Omongan Gavin nggak usah lo dengerin," ucap Malik jutek.

"Tapi gue kepo, nih," ucap David.

"Nggak usah kepo. Sana, sebelum lo yang gue masak," jawab Malik menatap tajam David yang membuat si empunya bergidik ngeri begitupun dengan Gavin.

"Mending kita masak aja, Vid. Sebelum malaikat penjaga neraka mengamuk," ucap Gavin menggiring David ke dapur. David pun hanya pasrah saja mengikuti Gavin ke dapur hingga suara Malik terdengar

"GAVVIINNN."

***

Di siang hari hal yang paling nyaman untuk dilakukan adalah bersantai di bawah pohon rindang sambil menikmati angin yang sejuk. Begitu pula yang kini dilakukan oleh Ava. Dirinya sekarang tengah menikmati angin di bawah pohon dengan mata tetutup. Tak lama mata lentik itu terbuka saat benda dingin menyentuh dahinya. Yuda dengan senyum khasnya menyapa pengelihatan Ava. Yuda pun langsung duduk di samping Ava dan meminum minuman di tangannya. Keduanya masih belum membuka suara, hingga Yuda memberanikan diri untuk membuka suara.

"Maaf," Ava pun menoleh dan menatap Yuda dengan tatapan datarnya.

"Karena kehadiran gue hubungan lo sama Ratu jadi kaya gini," sambung Yuda.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang